Senin, 09 Januari 2012

[FF B1A4] BLING GIRL part 1


안녕하세요?
Sambil menunggu FF Helper Is My Love nya di lanjut
Aku bikin FF baru nih, kali ini saya bawa cast akang JinYoung
Saya lagi jatuh cinta juga sama abang JinYoung yang Kinclong ^^
Pas dengerin lagu Bling Girl punya B1A4 dapet wangsit deh
Terciptalah FF yang satu ini
Niatnya mau di buat oneshoot tapi kayaknya kok panjang amat yah ==”
Jadi di buat twoshoot deh
Gak papa kan yah break Helper Is My Love bentar  :D *udahlama*
Entahlah tapi jujur saya tak kunjung mendapatkan ilham *bukan Ilham SM*SH ya* untuk meneruskan FF yang satu itu T.T, maaf ya kalo masih ada yang menantikan FF HIML *gakadakali*

Ya udah capcus ke cerita yah ;)
Hana !! Dul !! Set !!
Cueee
Happy read ~



Title : Bling Girl
Cast : Jung Jin Young a.k.a. JinYoung ( B1A4 )
            Kang Jae Kyung a.k.a. Phitrye Sone
            And the other
Genre : Romance
Rating : T
Type : twoshoot
Author : @raniakim96
              


            KRIIING~
            Dering jam weker membuat seorang namja manis yang sedang tertidurpun kaget. Dia tampak kesal dengan jam yang mengganggunya itu, dia mengerjap-ngerjapkan matanya sejenak yang masih sulit untuk melihat.
            “jam sialan, menganggu mimpi indahku saja.” Gerutunya. Tanpa pikir panjang dia mengambil jam bermotif sapi itu dan membantingnya hingga hancur berkeping-keping.
            Jung Jin Young, nama namja itu. Dia mencoba untuk terlelap kembali, dan berharap dapat menyambung mimpi indahnya. Perjalanan menuju lelap, otaknya kembali memutar memori. JinYoung langsung bangun terduduk.
            “sial, hari ini ada kuliah pagi.” Dia baru ingat bahwa hari ini ada jadwal kuliah pagi. JinYoung berlari menuju kamar mandi dan mandi dengan cara kilat. Setelah sedikit berdandan (?) dia mencari kunci motornya. Namun kunci yang di carinya tak kunjung tampak. JinYoung makin gelisah.
            “noona, apakah kau melihat kunci motorku?” Dia bertanya pada Jung Soo Ra, noonanya yang kebetulan lewat di depan kamarnya.
            “bukannya motormu sedang di bengkel.” Jawab SooRa santai. Motor  JinYoung sedang di sevice di bengkel karena kemarin JinYoung menabrak pembatas jalan gara-gara memacu motornya dalam kecepatan tinggi di waktu turun salju. Beruntung JinYoung tidak terluka.
            “memang ada apa?.” Lanjutnya.
           “aiisshh benar-benar hari yang sial.” Seru JinYoung tanpa memperdulikan pertanyaan noonanya. Dia berlarian menuju halte bus. Sampai di halte dia tidak melihat satu pun bus yang melintas.
Hatinya makin tak karuan, belum lagi yang mengajar hari ini adalah Mr. Kim dosen yang terkenal killer di fakultasnya. Dia tampak bimbang memilih antara berangkat lalu di hukum atau lebih baik dia kabur?
Sebelum pilihan itu terjawab dia melihat bus putih besar yang melintas di depannya, secepat kilat JinYoung berlari menuju pintu depan bus dan langsung duduk di salah satu kursi penumpangnya.

***
            ‘SIA-SIA’ itu lah kata yang patut di ucapkan JinYoung saat ini, setelah berlarian mengejar menuju halte, menunggu bus datang dan berlarian lagi menuju kelasnya. Dia hanya mendapat jawaban “keluar kau..” dari Mr. Kim sebelum badan JinYoung masuk seutuhnya di ruang kelas.
            Dalam keadaan kesal seperti saat ini JinYoung memutuskan untuk berdiam diri di lapangan basket belakang kampus. JinYoung tidak menyukai basket, namun suasana yang asri di pinggir lapanganlah yang membuatnya tenang. Lapangan basket di halaman belakang kampus dengan pepohonan rindang yang mengelilinginya.
            Belum sampai di lapangan basket dari jauh dia melihat seorang yeoja tengah bermain basket seorang diri. JinYoung mendekat, sampailah dia di pinggir lapangan.  JinYoung tetap memperhatikan yeoja itu, menurutnya yeoja yang di hadapannya ini sangat ‘keren’.  Tubuh tinggi semampai, dibalut dengan t-shirt putih dan hotpant merah. Tidak lupa sepatu hak tinggi yang sporty serta topi rajutan putih yang beretengger di kepalanya. Warna-warna yang cocok satu sama lain.
‘Namun apakah dia tidak kedinginan memakai baju seperti itu di musim dingin?’ hati JinYoung bertanya-tanya.
            Bola berwarna orange menggelinding ke arah JinYoung reflek Jinyoung pun mengambilnya, dan dia berjalan menuju yeoja tadi. Jarak yang semakin dekat mebuat JinYoung terperangah, betapa cantiknya yeoja itu. Tanpa sadar JinYoung membuka sedikit mulutnya.
            “gomawo...” Yeoja itu secara tiba-tiba mengambil bola di tangan JinYoung.
            “maaf menganggumu.” Ucap JinYoung sopan. Dia merasa tak enak hati pada yeoja itu karena setelah JinYoung datang, yeoja itu menghentikan aktifitasnya.
            “tidak apa, aku hanya sedang bermain saja.” Balasnya dengan senyum malaikat, dan itu membuat JinYoung makin terlena. Mereka berdua berjalan menuju bangku penonton di pinggir lapangan.
            “Jung Jin Young imnida.” Tanpa basa-basi JinYoung mengarahkan tangannya pada yeoja itu. Yeoja tersebut tampak malu membalasnya, namun pada akhirnya tangan keduanya bertaut.
            “Kang Jae Kyung.” Jawab yeoja bernama JaeKyung itu singkat.
            “apakah kau menyukai basket?.” Lanjutnya.
            “ah a..ku tidak aku, tidak terlalu menyukai basket.” JinYoung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
            “lalu kau untuk apa kemari?.” JinYoung fikir yeoja ini pemalu tapi ternyata dia banyak bertanya juga, ‘apakah JaeKyung tidak nyaman aku disini?’ hatinya.
            “aku hanya jenuh saja, setiap aku  jenuh pasti datang kemari. Suasana di sini sangat sejuk dan nyaman.” JinYoung mendongak ke atas dan sedikit menghirup udara bebas di sana.
            “kau mahasiswi di sini? Kenapa aku tidak pernah melihatmu?.” Sedari tadi JinYoung baru bertanya tentang hal ini. Pertanyaan yang terus bersarang di otaknya.
            “aku baru mendaftar di sini, aku sedang menunggu Oppa ku yang sedang mengurus administrasinya.” Jawab JaeKyung tanpa ekspresi.
            “oh pantas saja, apakah kau baru pindah ke Seoul?.” Tanya JinYoung yang masih penasaran akan JaeKyung.
            “iya, aku di Seoul baru beberapa hari. Aku berasal dari Mokpo.” JaeKyung menjawab dengan santai, dia merasa nyaman berada di dekat JinYoung. Awalnya JaeKyung sedikit takut dan malu pada JinYoung karena ini baru pertama kali mereka bertemu.
            JinYoung tak bisa lagi mengontrol detak jantungnya. Jantungnya makin gencar berdetak. Ini adalah cinta pada pandangan pertama bagi JinYoung. Ingin sekali JinYoung menanyakan di mana rumahnya atau meminta nomor ponselnya. Namun menurut JinYoung ini sangat terburu-buru. Dia tidak ingin di anggap sebagai playboy yang suka mengejar wanita.
            “JaeKyung-ahh..” tedengar ada yang memanggil dari kejauhan. JinYoung dan JaeKyung menoleh. Ternyata dia CNU atau yang biasa di panggil SinWoo.
            “hyung..” Seru JinYoung tiba-tiba. Ternyata JinYoung dan CNU sudah saling kenal.
            “JaeKyung kau kenal dengan Jinyoung?.” Tanya CNU mendekat.
            “oppa, aku  baru kenal dengannya tadi. Apakah kau juga kenal dengan JinYoung?.” Balas JaeKyung melirik ke arah JinYoung.
            “aku dan JinYoung dulu di SMA yang sama. Kau sudah besar sekarang ya JinYoung?” Canda CNU.
            “ada-ada saja kau hyung, kau tidak pernah bercerita padaku kalau kau punya yodongsaeng?” tanya JinYoung penasaran. Sepengetahuan JinYoung sunbae nya  sewaktu SMA ini tidak mempeunyai yodongsaeng.
            “dia bukan dongsaeng kandungku, dia adalah sepupuku.” Jawab CNU terkekeh. Jalan JinYoung untuk mendapatkan JaeKyung makin mulus. Shinwoo atau CNU adalah saudara sepupu JaeKyung sudah jelas mereka tinggal satu rumah.
            “JaeKyung masih harus mengurus kepindahannya. Jika kau ingin bertemu dengan JaeKyung datanglah ke rumah.” Ucap CNU dengan mengedipkan satu matanya. JinYoung jadi merasa malu, karena hyung nya itu tau apa yang di maksudnya. CNU menggandeng tangan JaeKyung dan pergi menjauh.

            ***

            JinYoung berjalan menuju kampusnya dengan langkah mantap, dia ingin segera sampai di kampus. JinYoung mendapat kabar dari CNU bahwa mulai hari ini JaeKyung masuk kuliah. Tanpa di duga ternyata JaeKyung masuk ke fakultas yang sama dengan JinYoung ‘Hukum’.
            Semenjak pertemuannya dengan JaeKyung, akhir-akhir ini JinYoung banyak bertanya tentang JaeKyung pada CNU. CNU tau apa yang harus di lakukan, dia mengatakan kalau JaeKyung belum punya namjachingu. Dan itu semakin membuat Jinyoung bahagia. Namun ada satu pertanyaan yang masih ingin JinYoung tanyakan. ‘apakah JaeKyung menyukainya?.’
            Sampailah JinYoung di koridor menuju kelasnya. Dia tampak melambatkan langkahnya. Banyak namja yang berkerumun, melihat satu arah. JinYoung yang penasaran mencoba untuk membelah kerumunan namja tersebut.
            Dugaan JinYoung tidak salah, mereka semua terpana dengan JaeKyung. Merasa telah kenal dengan JaeKyung, JinYoung ingin memnghampirinya dan bertegur sapa.
            “kalau aku menyapa JaeKyung, pasti semua namja di sini akan iri padaku.” Lirihnya. Namun seketika langkahnya terhenti. Cha Sun Woo atau yang lebih di kenal dengan nama Baro, namja populer di kampus ini terlebih dahulu menghampiri JaeKyung.
            Kaki JinYoung melemas, dia hanya bisa tertunduk dan menggembungkan pipinya. JinYoung berbalik berjalan gontai menuju kelasnya. JinYoung berharap, JaeKyung melihatnya dan berjalan menghampiri dia dengan senyum yang ramah.
Sesekali JinYoung menghadap ke belakang, apa yang di harapakannya tak terwujud. JaeKyung masih asyik mengobrol dengan Baro.
            JinYoung dalam keadaan hati yang tidak bagus saat ini, dia tidak mengikuti pelajaran. Dia memilih untuk menuju lapangan basket tempat favoritnya. JinYoung kaget setengah mati, saat melihat JaeKyung dan Baro tengah bermain basket bersama. Ini membuat hati JinYoung makin sakit.
            Dia ingin pergi namun “JinYoung-ahh.....” JaeKyung memanggilnya. JinYoung menoleh dan tersenyum secara paksa pada JaeKyung. JaeKyung pun membalas senyuman JinYoung dengan ceria.
            “JinYoung kau kemana saja? Sedari tadi aku mencarimu. Aku tidak mempunyai teman di sini. Yang ku kenal hanya kau.” Ucap JaeKyung tampak sedih.
            Dalam hati JinYoung sangat bahagia, dia tidak menyangka kalau JaeKyung akan mengatakan hal seperti itu padanya. JinYoung juga merasa bersalah karena telah ‘menelantarkan’ JaeKyung.
            “tapi aku mempunyai teman lagi di sini, dia Baro. Dia sangat baik padaku, apa kau juga mengenalnya JinYoung?.” Lanjut JaeKyung dengan menunjuk ke arah Baro yang sedang bermain basket. Senyum di bibir JinYoung memudar, namja kalem ini tampak bodoh. ‘kenapa aku tidak menghampirinya tadi.’ Penyesalanlah yang kini ada pada JinYoung.
            “ya~ JinYoung kau kenal juga dengan JaeKyung?.” JinYoung hanya menatap Baro dengan muka masam. Dia nampak kesal dengan namja bertopi ini.
            “aku yang lebih dulu mengenalnya darimu.” Jawab JinYoung ketus.
            “heoh, ternyata namja pemalu sepertimu mempunyai teman yeoja yeppeo juga.” Ejekan Baro makin membuat JinYoung kesal. Apa yang salah jika JinYoung berteman dengan JaeKyung?.
            “JinYoung maukah kau bermain basket bersama kami?.” Tawar JaeKyung. JinYoung berbalik menatap Baro, tidak ingin di permalukan JinYoung menerima tawaran JaeKyung, walau sebenarnya JinYoung sama sekali tidak bisa bermain basket.
            JaeKyung memilih untuk tidak ikut bermain dan hanya meyemangati dari pinggir lapangan, dia membiarkan dua namja itu bermain basket.
            Permainan di mulai, bola di kuasai oleh JinYoung namun tidak berapa lama bola itu di ambil alih oleh Baro. Baro mendribel bola menuju ring di shooting nya bola orange itu dan MASUK. Baro menatap JinYoung dengan tatapan mengejek.
            JinYoung tak bisa berkutik, walau sering kali JaeKyung menyemangatinya dengan meneriakan nama ‘JinYoung..’ sampai akhir permainan tak ada satu pun bola yang masuk ke ring Baro. JinYoung kalah. Dia terduduk di bangku penonton pinggir lapangan, dia memutuskan untuk mundur. Sementara JaeKyung dan Baro memulai permainan baru.
JaeKyung sesekali menatap JinYoung yang tengah mengelap keringatnya. Dia tau namja itu pasti sedang jenuh, setiap kali dia pergi ke  lapangan basket. JaeKyung pikir dengan dia mengajaknya bermain basket bersama Baro bisa sedikit melepas kejenuhannya, namun nyatanya JinYoung terlihat makin murung.
            “minumlah ini!” JaeKyung menyodorkan sekaleng soft drink pada JinYoung. Dia menemani JinYoung dan meninggalkan Baro yang sedang bermain basket seorang diri.
            “gomawo..” Jawab JinYoung sambil meneguk soft drink nya. Dia nampak malu dengan JaeKyung yang sangat pintar bermain basket. Sementara dirinya? Ini adalah pertama kalinya JinYoung bermain basket.
            “kau benar tidak bisa bermain basket.” Tanya JaeKyung kemudian.
            “ne.. aku memang tidak bisa bermain basket. Aku tidak ahli dalam hal olah raga.” Jujur JinYoung. Dia memilih jujur saja, kerena seberapapun dia berbohong toh itulah jawaban yang benar.
            “waeyo?” Lanjut JinYoung.
            “a..a.ni aku hanya bertanya saja.” JaeKyung kelimpungan karena dia pikir dia mengutarakan pertanyaan yang salah.
            “aku tau kau menyukai basket karena CNU hyung?” JinYoung mencoba mengulik tentang JaeKyung.
            “kau? Ne  ShinWoo oppa lah yang mengajariku bermain basket.” Jawab JaeKyung tersenyum. Dia heran kenapa JinYoung banyak mengetahui tentang dirinya?.

            ***
            “sial, Mr. Kim benar-benar ‘jahat’. Memberiku tugas seperti ini, kenapa dia mengeluarkanku waktu itu. Merepotkan saja.” Sepanjang perjalanan menuju Perpustakaan kampus JinYoung terus mengeluarkan uneg-unegnya tentang Mr. Kim.
            Akibat dari keterlambatannya lusa, kini dia di beri tugas untuk membuat artikel tentang keadaan hukum di negara Indonesia. Itu merupakan hal yang sulit bagi JinYoung, jujur saja JinYoung adalah orang yang sangat malas apabila di beri tugas membuat proposal, kliping, artikel, skripsi dan sejenisnya.
            Keadaan kampus sangat sepi, kini memang sudah malam, hanya sedikit mahasiswa yang masih berada di kampus. Selebihnya? Entahlah. Pertama kali JinYoung melangkah ke dalam perpustakaan tak kalah sepinya dengan keadaan di kampus. Hanya ada seorang wanita penjaga setia perpustakaan yang sedang membaca literatur di sertai kaca mata tebal yang bertengger di hidungnya.
            “di mana bukunya? Apakah ada buku tentang hukum Indonesia di Korea?” JinYoung sangat tidak menikamati tugasnya ini. Tidak hentinya dia menggerutu, sambil membolak balik ribuan tumpukan buku yang berjejer di rak.
            JinYoung telah sampai pada ujung rak buku tentang hukum ini, namun dia tak menemukan satupun buku yang ia cari. DEG~ jantungnya bagaikan mau copot melihat wanita yang tengah asyik dengan I-pad nya tengah duduk di pojok perpus.

 To be continue~ 

Siapa hayo yang JinYoung temukan?
Tunggu jawabannya di next part yah
Insya Allah bakal saya post besok
See you ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar