Sabtu, 28 Januari 2012

[FF SHINee] Last Gift - Oneshoot


Happy read

Hana !!! Dul !!! Set !!!
Cueeee ~ ~ ~

Title : Last Gift
Cast : Kim ki bum a.k.a. Key ( SHINee )
            Shin seo chan  a.k.a. Anz eonni         
And the other
Genre : sad romance
Rating : -
Type : oneshoot
Author : @raniakim96


Shin seo chan  P.O.V.

            Hari ini tepat tanggal 22 September 2011 itu berarti tersisa waktu satu hari lagi untukku mempersiapakan perayaan ulang tahun namjachinguku ‘key’ . walaupun aku sudah mempersiapkan semua jauh-jauh hari namun aku ingin semuanya terasa lebih matng dan membuat kesan yang mendalam baginya. Aku juga berharap semua usaha yang telah aku  lakukan tidak sia-sia.
            “jonghyun oppa? Apakah kau bisa membantuku?” ucapku sedikit berteriak pada oppaku.
            “ada apa ?kau hanya mengangguku saja, aku sedang sibuk.” balasnya enteng.
            “sibuk ? sibuk apa? Aku lihat kau sedang bermain ponsel, apakah itu yang di namkan sibuk ?” seruku tak mau kalah.
            “ ne ~ dasar dongsaeng berisik banyaka maunya huuuh.” Dia berjalan ke arahku dengan malas.
            “oppa apa kau bisa meletakkan balon ini di sana?” ucapku menunjuk kea rah pojok ruangan.
Dia tidak manjawab dan langsung memasang balon itu di tempat yang aku tunjukan.
            “seo chan -ahh apa kau yakin dengan hadiah yang akan kau berikan pada namjachingumu itu?” tanya  Shin jong hyun *aku ganti marganya yah ^^ * oppa saat kami telah selesai menata ruangan sedemikian rupa.
            “oppa jangan khawatir aku akan baik-baik saja, oppa tau sendiri kan ?? aku yeoja yang kuat.” Jawabku meyakinkannya.
            “ne arraso, tapi bagaimana kalau key tidak mau menerimanya?” pertanyaan yang sulit aku jawab. Kenapa oppa bertaya seperti ini padaku.
            “aku yakin key akan menerimanya, aku yakin . jika saja dia tidak mengetahuinya.” Jwabku terisak.
            “uljima ,oppa akan merahasiakannya dari key. Kau sebaiknya beristirahat sebelum melakukan operasi itu!!”jonghyun oppa menepuk pelan pundakku.


Key P.O.V.

            “AAHHH” perutku  kembali terasa sakit, aku benar-benar sudah tidak kuat dengan rasasakit ini, ingin rasanya kau membunuh diriku sendiri jika rasa ini tengan\h menjalari tubuhku.
            “ki bum, kau tidak apa? Tadi eomma dengar kau berteriak.” Ucap eomma dengan nada khawatir saat masuk kamarku.
            “gwenchana eomma aku baik-baik saja, eomma tidak per…. Aaahhhh” sial baru saja aku bilang tidak apa pada eomma, tapi kenapa sakit ini datang lagi?
            “ki bum-ahh ,kau kenapa? apa yang kau rasakan saat ini? apa sakitnya datang lagi? Apa perlu kita ke dokter? Pertanyaan eomma yang bertubi-tubi membuatku merasa sangat lemah di hadapannya. Aku tidak ingin merepotkannya, namun aku juga tidak bisa bertahan dengan keadaanku yang seperti ini. Apa yang harus aku lakukan?.
            “ki bum? Apa penyakitmu kambuh lagi?” seru appa yang tiba-tiba datang menghampiriku.
            “ ne appa ,aku tii..dakk.. apa…? Suaraku makin terdengar tidak karuan karena skit yang menjadi-jadi. Semua terlihat gelap, aku tidak bisa melihat apapu.
            “ki buuuumm~” samara-samar aku mendengar eomma menyebut namaku.


Shin seo chan P.O.V.

            Aku menerima kabar dari eomma key , kalau key oppa kembali pingsan dan di bawa ke rumah sakit. Sepertinya penyakitnya kambuh lagi.
            ‘Tuhan tolong selamatkanlah dia sampai waktunya tiba’ do’aku dalam hati sepanjang perjalan ke ruangan key oppa.
            “tok…tok…tok…” aku mengetuk perlahan pintu kamar VIP bernomor 563 itu. sampai akhirnya ahjumma yang tengah menangis membukakan pintunya untukku. Aku melihat Key oppa yang terbaring lemah di ranjang pasien dengan peralatan medis yang tertempel di tubuhnya.
            “seo chan -ssi apa yang harus aku lakukan? Aku tidak mau kehilangannya saat ini.” Ucap key eomma yang memelukku.
            “ahjumma kita do’akan saja semoga oppa dapat bertahan sampai waktu yang tepat untuk mengoperasinya.” Jawabku berusaha menenangkan ahjumma, padahal pikiranku sedang sangat kacau.
            Aku berlari keluar menuju ke ruang dokter. Aku duduk tepat di depan dokter namja paruhbaya itu.
            “ uisa ( dokter ) apakah pasien di kamar nomor 563 itu harus segera di operasi?” tanyaku langsung ke intinya.
            “ begini aggashi, keadaannya semakin parah. Dia tidak dapat bertahan lama dengan keadaanya saat ini, saya harap operasi ini akan segera di lakukan.” Ucapnya seraya membolak-balik beberap berkas yang aku fikir itu adalh data milik Key oppa.
            “baiklah, aku akan melaksanakan operasi itu malam ini juga.” Ucapk tegas.
            “ apaka kau yakin?” balas uisa ragu.
            “ ne aku yakin , sangat yakin.” Jawabku mantap.      



 *          *         *

Author P.O.V.

            Setelah melakukan beberapa persiapan  Seo chan pun siap melakukan operasi ini, sebelumya dia memng sudah sering berkonsultasi pada sang Dokter. Sebelum memasuki ruang operasi, Seo chan dengan pakaian rumah sakit yang lengkap, dia mengahampiri Key yang masih terbaring di ranjangnya. Sejak tadi siang Key belum juga membuka matanya.
            “ oppa sebentar lagi kau akan hidup dengan sehat” ucap Seo chan memegang erat tangan Key.Seo chan bangkit dari kursinya dan mencium kening Key sekilas.

            Key dipindah dari ranjang pasien menuju ranjang puti beroda, untuk selnjutnya dia di bawa menuju ruang operasi di susul Seo chan yang ada di belakangnya.

            Obat bius di suntikkanke dalam tubuh Seo chan melalui nadinya, waktu berjalan beberap menit bayangan Seo chan mulai mengabur dan akhirnya gelap. Obat bius telah bereaksi di tubuhnya.
            Dokter bedah serta beberapa suster mulai bersiap, lengkap dengan sarung tangan dan masker yang tertempel di mulut dan hidungnya. Lampu operasi di nyalakan dan tepat menyorot perut bagian kiri Seo chan.
             1 jam , 4 jam , 7 jam waktu berlalu. Perasi itu telah selesai di lakukan.

Key P.O.V.

            Mataku terbuka secara perlahan , cahaya masuk melalui celah mataku. Aku rasa aku sudah lama sekali tertidur. Aroma obat tercium sangat kuat , aku ada di rumah sakit sekarang. Tapi kenapa banyak sekali balon dan pita berwarna- warni yang tergantung di dinding ruangan ini?
            “ki bum … kau sudah sadar?” eomma langsung datng dan memelukku.
            “ aahhh” aku merasakan nyeri di bagian perutku.
            “ ki bum gwenchana” tanya eomma khawatir.
            “aku sedikit pusing dan perutku sangat sakit eomma.” Rintihku.
            “ aku akan panggilakn dokter” appa langsung berlari ke luar ruangan.
            Tidak lam kemudian dokter datang denagn dua suster yang mengekor di belakangnya. “ rasa sakit ini hanya efek dari obat bius dan bekas jahitan yang belum kering.” Ucapan dokter tadi sangat membuatku bingung.
            “sakit ini mungkin akan lama, sampa lukanya benar-benar kering. Tuan Ki bum kau di perbolehkan maka setelah jam 14.00 siang nanti.” Lanjutnya.
            Dokter itu berbalik menuju pintu keluar namun tiba-tiba dia berbalik menyalamiku dan berkata “ saengil chukka hamnida tuan , kau mendapat hadiah paling indah di ulang tahunmu hari ini. Sekali lagi chukkae.” Aku baru ingat hari ini adalah hari ulang tahunku.
            Setelah dokter itu pergi, eomma datang menghampiriku dan menggenggam erat tanganku. Eomma menangis sesegukan. “eomma … waeyo?” tanyaku bingung. “eomma, appa. Apa yang di katakana Uisa tadi? Obat bius? Jahitan? Hadiah terindah? Apa maksud dari ini semua?” lanjutku.
            Aku lihat ekspresi wajah eomma semakin terlihat sedih. “kim bum, kau telah mendapatkan donor ginjal di ulang tahunmu ini. Dan kau berhasil melakukan operasi pencangkokan ginjalmu tadi malam.” Appa menjalaskan dengan tenang.
            “kami sangat senang Ki bum, kau dapat hidup denagn sehat mulai saat ini.” Eomma melanjutkan.
            “KI BUM …. SAENGIL CHUKKA HAMNIDA” eomma dan appa berteriak mengucapka secara berbarengan dan langsung menghambur kepelukanku. Pesta ulang tahun di rumah sakit ini terasa sangat berbeda, namun tetap menyenangkan dan hangat.
            “tiup lilinmu!!! Namun sebelumnya kau harus mengucapkan harapanmu!>” perintah eomma dengan menyodorkan kue tart berwarna pink ke arahku. Aku memejamkan mataku sejenak dan berdo’a.
            “ffuuuhh.” Tiupan kecil dari mulutku membuat api yang menyala di atas lilin bertuliskan angka 21 itu padam seketika. Suasana semakin meriah saat eomma dan appa meniupakan terompet-terompet kecil.
            “eomma? Appa? Bolehkan aku bertanya sesuatu pada kalian?” ucapanku yang tiba-tiba membuat canda tawa lirih itu berhenti.
            “kau mau bertanya apa nak?” balas eomma menatapku.
            “siapa yang mendonorkan ginjalnya untukku” tanyaku hati-hati. Aku lihat perubahan raut muka pada mereka. Membuatku merasa sedikit bersalah.
            “se…se… orang yang telah mendonorkannya untukmu.” Jawab eomma gugup.
            “appa dan eomma tidak bias memberitahumu sekarang, ada saatnya kau mengetahuinya.” Lanjut appa tegas. Aku memalingkan wajahku kearah jendela ruang rawatku. Aku masih bingung dengan apa yang di katakana eomma dan appa ku tadi. Kenapa mereka merahasiakannya dariku?.
            Setelah sekian lama berkutat dengan pikiranku, aku baru ingat. ‘Dimana Seo chan? Di mana dia kenapa di hari ulang tahunku dia tidak datang?’ umpatku dalam hati. Aku membuka ponselku berharap ada ucapan selamat ulang tahun darinya. Namun hasilnya NIHIL tidak ada telfon atau bahkan pesan singkat darinya. Aku ingin bertanya pada eomma dan appa, namun mereka sedang berada di luar.


Author P.O.V.

            Setelah berapa lama Key terus memikirkan Seo chan yeojachingunya itu,akhirnya dia memberanikan diri menelfonnya. ‘............’ tidaka ada jawaban apapun dari Seo chan. Key mencoba untuk mengirimi beberapa pesan singkat untuknya. Dia berharap ada setitik harapan untuknya di mana keberadaan Seo chan saat ini.


 ***


            Dua hari sudah key di rawat di rumah sakit setelah melakukan operasi pencangkokan ginjal, kini dia di perbolehkan pulang dengan masih melakukan rawat jalan. Dan sampai saat ini pun dia belum juga mendapat kabar apapun dari Seo chan, setiap kali dia bertanya pada orang tuanya. Mereka semua tidak pernah menjawab.
            “eomma aku tidak mau langsung pulang ke rumah. Aku ingin ke rumah Seo chan.” Seru Key saat dalam perjalanan pulang.
            “tapi nak.....”
            “ baiklah aku akan mengantarkanmu ke sana.” Ucapan eomma Key langsung di potong oleh Appanya. Mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju ke arah rumah Seo chan. Perasaan Key saat ini sangatlah senang, dia sudah tidak sabar ingin memeluk yeojachingu yang sangat di cintainya itu.
            Beberapa menit perjalanan di tempuh, sampailah Key beserta eomma dan appanya di rumah Seo chan. Key yang belum bisa sepenuhnya berjalan di papah oleh appanya. Pintu rumahnya tidak di kunci. Begitu memasuki ruang tamu, Key sangat terkejut dengan banyaknya balon,pita dan pernak-pernik ulang tahun yang bergelantungan di dindingnya.
            Tepat di tengah ruangan ini, ada satu meja yang di tata dengan sangat rapi. Di sana juga terdapat kue ulang tahun berukuran besar yang sangat indah, namun sepertinya kue tart ini sudah tidak layak untuk di makan. Memang kue ini sudah di persipakan oleh Seo chan sebelum dia melakukan operasinya.

            “seo chan... seo chan ... di mana kau ??” teriak Key seketika. Namun tidak ada jawaban dari siapapun. Key berjalan menuju meja tadi, dia tertarik dengan gulungan kertas yang di simpan di dalam kotak transparan berwarna pink. Dia membuka dan mengambil kertas yang ada di dalamnya. Dia sangat terkejut dengan apa yang telah di bacanya.
            Ternyata itu surat dari Seo chan yang berisi.
‘ SAENGIL CHUKKA HAMNIDA..... SAENGIL CHUKKA HAMNIDA ^^.....  oppa hari ulang tahunmu adalah hari yang aku nantikan di setiap tahunnya. Karena apa? Aku merasa jika kau berulang tahun maka hubungan kita makin jauh dan kita merasa makin dekat.oppa maafkan aku jika hanya dapat memberikan ucapan selamat melalui surat ini. Aku sangat menyesal karena tidak bisa bertahan untukmu. Namun kebahagiaan lebih banyak terasa olehku karena kau dapat hidup layaknya manusia normal, itulah yang aku harapkan. Oppa masih tidak mengerti maksud kata-kataku?? Baiklah aku jelaskan. Jika kau membaca surat ini maka aku sudah tenang di surga oppa J aku sanagt mencintaimu , jangan jatuhkan setitik air matamu jika kau membaca surat ini !! karena aku akan sedih L . mianhe KEY aku telah melanggar janjimu untuk tidak memberikan ginjalku padamu. Namun apakah kau tau aku sangat tersiksa karenanya? Oppa inilah bukti cintaku padamu, aku harap kau dapat mengerti. Aku ingin kau menerima ginjalku dengan senang. Oppa kau akan selalu berda di hatiku. Kita akan bertemu di surga nanti. Aku yakin kau akan mendapat kekasih yang lebih sempurna darimu. Goobye KIM KI BUM saranghae muaaacchhhh :*’
            Key tidak menuruti perintah Seo chan dalam surat tersebut. Air matanya menetes dan membasahi kertas surat yang di pegangnya, sehingga membuat tinta berwarna pink yang di gunakan untuk menulisnya pun luntur.
            Key tidak tau harus melakukan apa lagi, kakinya menjadi lemas, badannya bergetar akhirnya dia ambruk.
            “Seo chan ... apa yang kau lakukan? Dengan begini sama saja kau membuat luka di hatiku.” Hanya suara lirih yang dapat keluar dari mulutnya.
            “SIAPA YANG HARUS AKU SALAHKAN ?? SEO CHAN KAU MEMBUATKU MALU PADA DIRIKU SENDIRI !!! KAU JAHAT SEO CHAN KAU JAHAT......” raungan key makin menjadi memenuhi ruangan yang penuh warna ini.
            Sementara eomma,appa dan jonghyun hanya dapat melihatnya air mata yang juga memenuhi pelupuk mata mereka.
            “antarkan aku ke makam Seo chan SEKARANG JUGA !!!!” perintah Key yang makin kalut.


***


            Mereka sampai di makam milik Seo chan, gundukan tanah yang masih basah terpampang jelas di mata Key. Air matanya makin deras terjatuh. Dia langsung berlari dengan terseok-seok (?) karean perutnya yang masih teras sakit. Key memeluk makam yeojachingunya itu.
            “Seo chan ? apa yang kau lakukan?? Aku tidak mengharapakn ini darimu,aku lebih baik mati dari pada harus kehilanganmu.” Seru Key terisak.
            “Key, Seo chan sudah tenang di surga. Dia ikhlas memberikan ginjalnya untukmu.” Ucap Jonghyun yang datang menghampirinya.
            “hyung, kenapa kau membiarka Seo chan melakukan ini semua untukku??” seru Key berbalik menghadap Jonghyun. Jonghyun tidak dapat menjawab pertanyyan dari Key, dia hanya dapat menunduk menghindari tatapan tajam dari Key.
            “HYUNG.... JAWAB HYUNG JAWAB !!!!!” key makin tak terkendali dan menggoncang-goncangkan tubuh Jonghyun. Appa Key hanya dapat sedikit menjauhkan tubuh Jonghyun dari putranya itu.
            “aku tidak tau apa yang harus aku lakukan ketika Seo chan memutuskan untuk mendonirkan ginjalnya untukmu.” Balas Jonghyun pada akhirnya.
            “ eomma , appa dan  Jonghyun kalian jahat pada Seo chan, kalian tidak pernah memikirkan apa yang akan terjadi padanya.” Key langsung berlari pergi meninggalkan makam Seo chan.


            -end-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar