Kamis, 23 Mei 2013

[FF SHINee] Honesty Part 2



Title : 그자리에 (Honesty)
Cast : Kim Jong Hyun
            Kang Jae Kyung
            And the other
Genre : Friendship, Love
Rating : T
Type : -
Author : @raniakim96




-Previous Part-
“Mau kau apakan ponselku?” Tanya Jaekyung khawatir saat Jonghyun menuliskan sesuatu di ponsel touchscreennya. “Aku harus pulang, hari sudah mulai gelap. Kau juga seharusnya pulang, nanti Eommamu khawatir.” Jonghyun menyerahkan ponsel Jaekyung tanpa menjawab pertanyaan yeoja itu.
            “Nanti malam aku akan menelfonmu Jaekyung-ah.” Serunya sebelum menghilang dari balik pintu kedai. Jaekyung menatap kosong ponselnya, ternyata Jonghyun menuliskan nomor handphonenya. “Apa benar ini nomor handphonenya?” Ucap Jaekyung masih tak percaya.
***


Part 2
“Apa bocah itu selalu tidur dikelas saat pagi hari?” Ucap Jonghyun saat lagi-lagi melihat Jaekyung tertidur diatas mejanya. Jonghyun berjalan mendekat, mengambil ponsel milik yeoja itu. “Apa dia mendengarkan lagu ini sebelum tertidur?” Ponsel Jaekyung ternyata sedang memutar lagu Honesty milik SHINee,yang entah sudah berapa puluh kali diputarnya karena opsi repeat terpilih didalam MP3 Playernya.
            “Jangan matikan lagu itu.” Seru Jaekyung tiba-tiba, Jonghyun mengira yeoja itu tertidur, untuk menghemat baterai dia sengaja menghentikan lagu tersebut. Tapi kenapa Jaekyung bisa mengetahuinya?
            “Apa kau tidak sedang tidur?” Tanya Jonghyun penasaran, wajah Jaekyung tak dapat dilihatnya, karena dia tertidur dengan menghadap kedinding.
            “K....Ka...Kau?  Apa yang kau lakukan dengan ponselku?” Jaekyung sangat kaget ketika mengetahui yang mematikan lagunya tadi adalah Jonghyun. “Apa kau tidak punya kasur? Sampai-sampai kau harus tidur dimeja sekolah. Atau kau tidak pernah tidur dirumah?” Jonghyun mengembalikan ponsel Jaekyung ke mejanya.
            “Kenapa kau tidak pernah menjawab pertanyaanku? Selalu mengalihkan pembicaraan.” Jawab Jaekyung cemberut. “Apa kepalamu tidak terasa sakit? Badanmu tidak pegal?” Lagi-lagi Jonghyun menghiraukan pertanyaan Jaekyung.
            “Apa pedulimu?” Ucap Jaekyung kesal. “Kau bilang apa peduliku? Tentu saja aku peduli, aku kan temanmu sekarang.” Jawab Jonghyun mantap.
            “Jaekyung-ah sebaiknya kau pergi ketoilet, bercermin! Dan rapikan penampilanmu.” Jonghyun kini duduk tepat disamping Jaekyung. “Lihat rambutmu ini, sangat tak beraturan, belum lagi wajahmu.” Namja tampan itu menyentuh rambut Jaekyung sambil menunjuk-nunjuk wajah yeoja itu dengan telunjuknya.
            Tak ada yang keluar dari bibir mungil Jaekyung dia hanya merasa sangat malu berada di depan namja seperti Kim Jonghyun. Secepat kilat dia berlari kearah toilet, kedua tangan yeoja mungil tersebut menutup erat wajahnya. Sementara Jonghyun? Dia hanya tertawa tepingkal-pingkal melihat tingkah ‘teman baru’nya itu.
***
            “Aku ingin makan Toast hari ini, ayolah temani aku makan Toast, untuk kali ini saja. Jebal..” Jonghyun terus merajuk pada Jaekyung, dia meminta Jaekyung untuk bertemu di taman sepulang sekolah melalui pesan singkat. Kini Jaekyung tak mau diajaknya untuk sekedar makan Toast.
            “Kau juga pasti lapar kan? Ini hanya makanan ringan, kau tidak akan gemuk jika makan Toast.” Jonghyun mengira Jaekyung tidak mau makan bersamanya karena dia sedang diet, padahal yang dipikirkannya saat ini adalah ‘Bagaimana kalau ada teman sekolah yang melihat kita sedang makan berdua?’
            Dengan berat hati Jaekyung menaiki scooternya, mengekor Jonghyun yang menggunakan motor sport biru didepannya menuju ke sebuah restaurant yang menjual Toast tentunya.
            “Ini adalah tempat favoritku, aku sering makan Toast disini. Syrup maplenya sangat nikmat.” Cerocos Jonghyun sesaat setelah mereka duduk di doubelseat restaurant yang bisa juga dibilang cafe ini.
            Satu porsi sedang Toast untuk Jaekyung dan satu porsi besar Toast untuk Jonghyun, dua gelas besar cola serta satu botol syrup maple tersedia dimeja kecil mereka. “Wahh kelihatannya sangat enak.” Ucap Jaekyung sambil menghirup wangi dari Toast yang masih hangat tersebut.
            “Biar aku yang menuangkan syrupnya..” Dengan cekatan Jonghyun mengambil botol syrup maple yang ada di tangan Jaekyung saat gadis itu ingin menuangkan ke Toastnya. “Menuangkan syrup ke Toast ini sangat menyenangkan.” Ujar Jonghyun masih tetap berkonsentrasi pada makanan Jaekyung. Jaekyung yang duduk bersebrangan dengan namja itu hanya bisa menatap heran atas perlakuan teman sekelasnya tesebut.
            Tak sampai disitu, Jonghyun juga memberikan pisau serta garpu masing-masing ketangan kanan dan kiri Jaekyung. “Ayo kita makan.” Seru Jonghyun semangat tanpa memperdulikan tatapan heran Jaekyung pada dirinya.
            “Apa kau memperlakukan semua yeoja seperti ini?” Tanya Jaekyung curiga, namja playboy seperti Jonghyun pasti seperti itu. Jaekyung tidak mau jika hanya menjadi ‘korban’atau mungkin dia hanya menjadi ‘pelampiasan’.
            “Kenapa kau bicara seperti itu?” Jawab Jonghyun dengan mulut penuh dengan makanan. “Benarkan kataku, kau pasti bertingkah manis didepan semua yeoja.”
            “Ya!! Kapan aku meng ‘iya’ kan ucapanmu tadi eoh?” Jaekyung hanya menghela nafas panjang dan meminum sedikit colanya. Tanpa Jonghyun ketahui Jaekyung sebenarnya sangat gugup dengan perlakuannya tadi, belumpernah sebelumya dia diperlakukan seperti itu oleh namja.
            “Jadi sebenarnya apa maksudmu mengajaku makan? Aku tau kau punya maksud tertentu kan?” Seru Jaekyung tiba-tiba setelah menghabiskan separuh dari gelas besar colanya. Jonghyun hanya terkikik pelan.
            “Sepertinya kau tahu semuanya Jaekyung.” Kini Jonghyun malah tertawa lebar. “Tapi bukannya aku pernah bicara padamu, aku ingin berteman denganmu karena kita memiliki selera yang sama. Iyakan?” Jonghyun menambahkan.
            “Jangan banyak alasan, atau aku akan pergi sekarang juga.” Ancam Jaekyung yang merasa dipermainkan. Jonghyun meleguh panjang setelah suapan terakhir Toast habis dimulutnya. “Apa kau mau menjadi teman curhatku?” Jaekyung telonjak kaget ata ucapan yang dilontarkan Jonghyun.
            “M..mwo? Kau bahkan baru mengenalku kurang dari dua hari.” Ujar Jaekyung heran. “Aku tau hal itu, tapi dengan melihat apa yang kau sukai dan tingkah lakumu aku bisa menebak tipe orang seperti apa kau ini.” Jonghyun tersenyum lebar, namja berambut coklat gelap itu menatap dalam mata Jaekyung.
            “Benarkah seperti itu?” Tanya Jaekyung masih tak percaya. “Maka dari itu aku ingin lebih meng ‘akrab’ kan diri denganmu. Kau tidak keberatan kan Jaekyung?” Balas Jonghyun hati-hati.
            “Ne, aku akan mencoba untuk menjadi teman, serta teman curhatmu.” Walau tampak ragu namun Jaekyung tetap mengucapkan kalimat tersebut.
“Jheongmalyo? Wah gomawo Jaekyung.” Seru Jonghyun kegirangan.
            “Kenapa kau tidak mengahabiskan Toastmu? Apa ini tidak enak? Apa kau tidak menyukai Toast?” Tanya Jonghyun bertubi-tubi saat melihat Jaekyung melamun memandangi Toast1nya yang tinggal separuh.
            “A..Ani aku akan memakannya, ini sangat enak.” Jaekyung memakan Toastnya itu sekaligus, sehingga kini mulutnya tampak sangat penuh. “Waa... neomu kyeopta.” Jonghyun mencubit gemas pipi Jaekyung yang menggembung itu, sementara gadis itu? Makin membeku dibuatnya. “Jangan terburu-buru nanti kau bisa tesedak.” Tambah Jonghyun dengan nada yang penuh perhatian.
***
            “Jaekyung-ssi selama ini apa ada kau ada hubungan spesial dengan Jonghyun.” Tanpa perlu basa-basi Jira datang kemeja Jaekyung, dia bertanya dengan nada yang tak senang. “Ck.. kenapa kau bertanya seperti itu padaku? Bisa kau lihat sendiri kan aku dan Jonghyun hanya berteman biasa.” Balas Jaekyung malas.
            “Lalu kenapa kalian terlihat sangat akrab eoh?” Kali ini Jira menaikan nada bicaranya. Jaekyung mendengus kesal meladeni yeoja aneh ini dipagi hari, padahal dia masih mengantuk dan ingin tidur. “Kau cemburu? Apa hak mu untuk cemburu, kau hanya mantan kekasih Jonghyun sekarang. Kau tak sadar eoh?” Timpal Jaekyung dengan penuh penekanan. Jira terdiam membeku gadis itu tidak bisa membalas perkataan Jaekyung.
            “Kau masih mencintainya kan?” Jaekyung berdiri dari duduknya, memandang Jira dengan pandangan yang sulit diartikan. “Ya!! Kau jangan mengatakan hal yang belum tentu kau tau.” Ketegangan kini menyergap dua yeoja manis itu. Beruntung sekolah sepi karena ini masih sangat pagi.
            “Lagipula, aku juga sudah mempunyai namjachingu. Untuk apa aku mengharapkan Jonghyun lagi.” Ucapan Jira terlihat santai namun tetap dengan sorot mata yang menakutkan. “Lalu kenapa kau menanyakan hubunganku dengan Jonghyun?” Timpal Jaekyung tak mau kalah.
            “A...a..aku hanya..hanya..” Ucapan Jira terhenti ketika mereka dikagetkan oleh suara keras didepan pintu kelas mereka.  Jonghyun berlari terburu menuju kelasnya, dia kesiangan. Namja itu berharap jika pagi ini dia akan melihat Jaekyung yang tertidur seperti dihari-hari sebelumnya.
            “Jonghyun..” Seru Jira dan Jaekyung hampir bersamaan, mereka sangat terkejut karena orang yang sedang mereka perdebatkan kini menjulang dihadapan mereka. “Aku tidak akan tinggal diam Jaekyung-ssi.” Jira membisikkan kata itu tepat ditelinga Jaekyung, setelah itu dia berbalik dan berjalan keluar kelas.
            “Apa maksudnya?” Jaekyung berkata lirih atau mungkin bisa juga dikatakan sebagai gumaman. Dia beralih menatap Jonghyun yang berjalan mendekat. “Apa yang kau bicarakan dengan Jira tadi? Kenapa dia tampak begitu kesal?”
***
            “Ne, dia berkata seperti itu padaku.” Seru Jaekyung pada Minki yang tengah memakan snacknya dikantin sekolah. “Dia sudah memiliki namjachingu tapi kenapa masih mencampuri urusan mantan kekasihnya?” Timpal Minki yang merasa heran dengan apa yang telah diceritakan oleh Jaekyung.
            “Tapi tunggu dulu, memang kau mempunyai hubungan apa dengan Jonghyun.” Satu pukulan ringan yang berasal dari tangan Jaekyung mendarat di kepala Minki.  “Kenapa kau bertanya hal yang sama? Kau ini tidak bisa diandalkan sebagai teman curhat.” Ucap Jaekyung kesal dan hendak beranjak dari duduknya, namun Minki segera menahan tangan gadis itu.
            “Ayolah jangan marah seperti itu, aku kan hanya bercanda.” Minki membuat raut muka yang sangat manis dihadapan Jaekyung. “Dia bilang hanya ingin berteman denganku.” Jaekyung buka suara.
            “Lagi pula mana mungkin namja keren seperti Jonghyun menyukai yeoja sederhana dan jelek seperti aku.” Tambah Jaekyung dengan suara yang melemas. “Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini.” Balas Minki enteng.
            “Tapi kau tau sendiri kan? Jonghyun itu tampan, keren, mantan kekasihnya selama ini juga yeoja-yeoja yang cantik serta kaya dan yang tidak boleh dilupakan adalah dia anak dari wakil kepala sekolah disini.” Jaekyung tidak mau meng ‘iya’ kan ucapan Minki, dia tidak mau memiliki harapan yang terlalu tinggi pada namja bernama Jonghyun.
            “Kau yang terlalu berpenampilan sederhana, kenapa kau tidak mau menampakan dirimu yang sesungguhnya eoh?” Ucap Minki dengan nada kasihan pada sahabatnya ini. “Jaekyung-ahh aku tau semua tentangmu, dari kelas satu kita selalu bersama, tapi kenapa kau tetap seperti ini?” Tambahnya.
            “Apa maksud dari ucapanmu?” Jaekyung balik membalas dengan bingung. “Kau tidak perlu menutupi keadaan dirimu yang sebenarnya, berpenampilan sederhana jika berada disekolah, padahal keluargamu...” Gadis berkacamata ini menggantungkan ucapannya.
            “Tidak usah membahas tentang keluargaku, kau bahkan baru sekali masuk kerumahku, tak usah banyak berkomentar.” Jaekyung menurunkan pelan bahunya. “Sudah aku bilang aku tau semua tentangmu.” Timpal Minki cepat.
            “Aku juga tau kau sering memperhatikan Jonghyun dari kelas satu dulu.” Kini Jaekyung terperanjat, Minki memang tau semua tentangnya. “Dii..dia kan anak wakil kepala sekolah, mana mungkin aku tidak mengetahuinya, dan yang pasti aku memperhatikannya.” Balas Jaekyung gagap.
            “Kau menggali lubangmu sendiri. Bagus, jika aku lihat kau memang selalu memperhatikannya, apalagi saat dikelas. Matamu tak bisa berbohong.” Ucap Minki puas dengan jawaban yang tidak sengaja terlontar dari bibir Jaekyung.
            “Kenapa kau tidak kejar cintamu?” Tanya Minki menatap dalam kearah mata Jaekyung. “Aku tidak bisa, aku hanya memperhatikan dia seperti  ‘idola dengan fansnya’. Aku hanya menyukainya, tidak lebih.” Jaekyung mengelak.
            “Kau takut dengan Shin Jira?” Pertanyaan tepat dari Minki. “Ya!! Kenapa kau tau semuanya hah?” Jaekyung berseru tanpa sadar. Sementara itu Minki hanya tersenyum puas. “Aku Choi Minki, sahabat dari Kang Jaekyung, apa yang tak kuketahui dari sahabat manisku ini.”Goda Minki pada Jaekyung yang menatap heran padanya.
***
            ‘Temui aku di kedai ice cream!’  Satu kalimat yang terpampang  jelas di ponsel Jaekyung. “Kedai ice cream?” Jaekyung bingung dengan tempat yang dikatakan oleh Jonghyun, kedai ice cream ada ratusan di Seoul. “Apa yang dia maksud, kedai ice cream saat pertama kita mengobrol saat itu?” Ucap Jaekyung menebak.
            “Pakaian apa yang harus aku kenakan?” Yeoja itu melihat setiap baju yang tertata rapi di dalam lemarinya. “Aku harus memakai baju sesederhana mungkin.” Serunya mulai panik, baju yang dia inginkan tidak dia temukan.
            Dengan mengenakan kaos lucu berwarna abu-abu, rok mini biru dengan motif bunga-bunga kecil serta flat shoes Jaekyung berjalan menuruni tangga rumahnya. “Mau kemana kau?” Dia disambut oleh teriakan Jaehyung namdongsaengnya dari ruang santai. “Tidak ada urusannya denganmu.” Balas Jaekyung malas. Mata Jaehyung terus mengekor mengikuti langkah perginya noonanya itu.
-To be continue-
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar