Title
: 늘 그자리에
(Honesty)
Cast
: Kim Jong Hyun
Kang Jae Kyung
And the other
Genre
: Friendship, Love
Rating
: T
Type
: -
Author
: @raniakim96
-Previous Part-
“Mau kau apakan
ponselku?” Tanya Jaekyung khawatir saat Jonghyun menuliskan sesuatu di ponsel
touchscreennya. “Aku harus pulang, hari sudah mulai gelap. Kau juga seharusnya
pulang, nanti Eommamu khawatir.” Jonghyun menyerahkan ponsel Jaekyung tanpa
menjawab pertanyaan yeoja itu.
“Nanti
malam aku akan menelfonmu Jaekyung-ah.” Serunya sebelum menghilang dari balik
pintu kedai. Jaekyung menatap kosong ponselnya, ternyata Jonghyun menuliskan
nomor handphonenya. “Apa benar ini nomor handphonenya?” Ucap Jaekyung masih tak
percaya.
***
Part 2
“Apa bocah itu selalu
tidur dikelas saat pagi hari?” Ucap Jonghyun saat lagi-lagi melihat Jaekyung
tertidur diatas mejanya. Jonghyun berjalan mendekat, mengambil ponsel milik
yeoja itu. “Apa dia mendengarkan lagu ini sebelum tertidur?” Ponsel Jaekyung ternyata
sedang memutar lagu Honesty milik SHINee,yang entah sudah berapa puluh kali
diputarnya karena opsi repeat terpilih didalam MP3 Playernya.
“Jangan
matikan lagu itu.” Seru Jaekyung tiba-tiba,
Jonghyun mengira yeoja itu tertidur, untuk menghemat baterai dia sengaja
menghentikan lagu tersebut. Tapi kenapa Jaekyung bisa mengetahuinya?
“Apa
kau tidak sedang tidur?” Tanya Jonghyun penasaran, wajah Jaekyung tak dapat
dilihatnya, karena dia tertidur dengan menghadap kedinding.
“K....Ka...Kau? Apa yang kau lakukan dengan ponselku?”
Jaekyung sangat kaget ketika mengetahui yang mematikan lagunya tadi adalah
Jonghyun. “Apa kau tidak punya kasur? Sampai-sampai kau harus tidur dimeja
sekolah. Atau kau tidak pernah tidur dirumah?” Jonghyun mengembalikan ponsel Jaekyung
ke mejanya.
“Kenapa
kau tidak pernah menjawab pertanyaanku? Selalu mengalihkan pembicaraan.” Jawab
Jaekyung cemberut. “Apa kepalamu tidak terasa sakit? Badanmu tidak pegal?”
Lagi-lagi Jonghyun menghiraukan pertanyaan Jaekyung.
“Apa
pedulimu?” Ucap Jaekyung kesal. “Kau bilang apa peduliku? Tentu saja aku
peduli, aku kan temanmu sekarang.” Jawab Jonghyun mantap.
“Jaekyung-ah
sebaiknya kau pergi ketoilet, bercermin! Dan rapikan penampilanmu.” Jonghyun
kini duduk tepat disamping Jaekyung. “Lihat rambutmu ini, sangat tak beraturan,
belum lagi wajahmu.” Namja tampan itu menyentuh rambut Jaekyung sambil
menunjuk-nunjuk wajah yeoja itu dengan telunjuknya.
Tak
ada yang keluar dari bibir mungil Jaekyung dia hanya merasa sangat malu berada
di depan namja seperti Kim Jonghyun. Secepat kilat dia berlari kearah toilet,
kedua tangan yeoja mungil tersebut menutup erat wajahnya. Sementara Jonghyun?
Dia hanya tertawa tepingkal-pingkal melihat tingkah ‘teman baru’nya itu.
***
“Aku
ingin makan Toast hari ini, ayolah temani aku makan Toast, untuk kali ini saja.
Jebal..” Jonghyun terus merajuk pada Jaekyung, dia meminta Jaekyung untuk
bertemu di taman sepulang sekolah melalui pesan singkat. Kini Jaekyung tak mau diajaknya
untuk sekedar makan Toast.
“Kau
juga pasti lapar kan? Ini hanya makanan ringan, kau tidak akan gemuk jika makan
Toast.” Jonghyun mengira Jaekyung tidak mau makan bersamanya karena dia sedang
diet, padahal yang dipikirkannya saat ini adalah ‘Bagaimana kalau ada teman
sekolah yang melihat kita sedang makan berdua?’
Dengan
berat hati Jaekyung menaiki scooternya, mengekor Jonghyun yang menggunakan
motor sport biru didepannya menuju ke sebuah restaurant yang menjual Toast
tentunya.
“Ini
adalah tempat favoritku, aku sering makan Toast disini. Syrup maplenya sangat
nikmat.” Cerocos Jonghyun sesaat setelah mereka duduk di doubelseat restaurant
yang bisa juga dibilang cafe ini.
Satu
porsi sedang Toast untuk Jaekyung dan satu porsi besar Toast untuk Jonghyun,
dua gelas besar cola serta satu botol syrup maple tersedia dimeja kecil mereka.
“Wahh kelihatannya sangat enak.” Ucap Jaekyung sambil menghirup wangi dari
Toast yang masih hangat tersebut.
“Biar
aku yang menuangkan syrupnya..” Dengan cekatan Jonghyun mengambil botol syrup
maple yang ada di tangan Jaekyung saat gadis itu ingin menuangkan ke Toastnya.
“Menuangkan syrup ke Toast ini sangat menyenangkan.” Ujar Jonghyun masih tetap
berkonsentrasi pada makanan Jaekyung. Jaekyung yang duduk bersebrangan dengan
namja itu hanya bisa menatap heran atas perlakuan teman sekelasnya tesebut.
Tak
sampai disitu, Jonghyun juga memberikan pisau serta garpu masing-masing
ketangan kanan dan kiri Jaekyung. “Ayo kita makan.” Seru Jonghyun semangat
tanpa memperdulikan tatapan heran Jaekyung pada dirinya.
“Apa
kau memperlakukan semua yeoja seperti ini?” Tanya Jaekyung curiga, namja
playboy seperti Jonghyun pasti seperti itu. Jaekyung tidak mau jika hanya
menjadi ‘korban’atau mungkin dia hanya menjadi ‘pelampiasan’.
“Kenapa
kau bicara seperti itu?” Jawab Jonghyun dengan mulut penuh dengan makanan.
“Benarkan kataku, kau pasti bertingkah manis didepan semua yeoja.”
“Ya!!
Kapan aku meng ‘iya’ kan ucapanmu tadi eoh?” Jaekyung hanya menghela nafas
panjang dan meminum sedikit colanya. Tanpa Jonghyun ketahui Jaekyung sebenarnya
sangat gugup dengan perlakuannya tadi, belumpernah sebelumya dia diperlakukan
seperti itu oleh namja.
“Jadi
sebenarnya apa maksudmu mengajaku makan? Aku tau kau punya maksud tertentu
kan?” Seru Jaekyung tiba-tiba setelah menghabiskan separuh dari gelas besar
colanya. Jonghyun hanya terkikik pelan.
“Sepertinya
kau tahu semuanya Jaekyung.” Kini Jonghyun malah tertawa lebar. “Tapi bukannya
aku pernah bicara padamu, aku ingin berteman denganmu karena kita memiliki
selera yang sama. Iyakan?” Jonghyun menambahkan.
“Jangan
banyak alasan, atau aku akan pergi sekarang juga.” Ancam Jaekyung yang merasa
dipermainkan. Jonghyun meleguh panjang setelah suapan terakhir Toast habis
dimulutnya. “Apa kau mau menjadi teman curhatku?” Jaekyung telonjak kaget ata
ucapan yang dilontarkan Jonghyun.
“M..mwo?
Kau bahkan baru mengenalku kurang dari dua hari.” Ujar Jaekyung heran. “Aku tau
hal itu, tapi dengan melihat apa yang kau sukai dan tingkah lakumu aku bisa
menebak tipe orang seperti apa kau ini.” Jonghyun tersenyum lebar, namja
berambut coklat gelap itu menatap dalam mata Jaekyung.
“Benarkah
seperti itu?” Tanya Jaekyung masih tak percaya. “Maka dari itu aku ingin lebih
meng ‘akrab’ kan diri denganmu. Kau tidak keberatan kan Jaekyung?” Balas
Jonghyun hati-hati.
“Ne,
aku akan mencoba untuk menjadi teman, serta teman curhatmu.” Walau tampak ragu
namun Jaekyung tetap mengucapkan kalimat tersebut.
“Jheongmalyo? Wah gomawo Jaekyung.” Seru Jonghyun
kegirangan.
“Kenapa
kau tidak mengahabiskan Toastmu? Apa ini tidak enak? Apa kau tidak menyukai
Toast?” Tanya Jonghyun bertubi-tubi saat melihat Jaekyung melamun memandangi
Toast1nya yang tinggal separuh.
“A..Ani
aku akan memakannya, ini sangat enak.” Jaekyung memakan Toastnya itu sekaligus,
sehingga kini mulutnya tampak sangat penuh. “Waa... neomu kyeopta.” Jonghyun
mencubit gemas pipi Jaekyung yang menggembung itu, sementara gadis itu? Makin
membeku dibuatnya. “Jangan terburu-buru nanti kau bisa tesedak.” Tambah
Jonghyun dengan nada yang penuh perhatian.
***
“Jaekyung-ssi
selama ini apa ada kau ada hubungan spesial dengan Jonghyun.” Tanpa perlu
basa-basi Jira datang kemeja Jaekyung, dia bertanya dengan nada yang tak
senang. “Ck.. kenapa kau bertanya seperti itu padaku? Bisa kau lihat sendiri
kan aku dan Jonghyun hanya berteman biasa.” Balas Jaekyung malas.
“Lalu
kenapa kalian terlihat sangat akrab eoh?” Kali ini Jira menaikan nada
bicaranya. Jaekyung mendengus kesal meladeni yeoja aneh ini dipagi hari,
padahal dia masih mengantuk dan ingin tidur. “Kau cemburu? Apa hak mu untuk
cemburu, kau hanya mantan kekasih Jonghyun sekarang. Kau tak sadar eoh?” Timpal
Jaekyung dengan penuh penekanan. Jira terdiam membeku gadis itu tidak bisa
membalas perkataan Jaekyung.
“Kau
masih mencintainya kan?” Jaekyung berdiri dari duduknya, memandang Jira dengan
pandangan yang sulit diartikan. “Ya!! Kau jangan mengatakan hal yang belum
tentu kau tau.” Ketegangan kini menyergap dua yeoja manis itu. Beruntung
sekolah sepi karena ini masih sangat pagi.
“Lagipula,
aku juga sudah mempunyai namjachingu. Untuk apa aku mengharapkan Jonghyun lagi.”
Ucapan Jira terlihat santai namun tetap dengan sorot mata yang menakutkan.
“Lalu kenapa kau menanyakan hubunganku dengan Jonghyun?” Timpal Jaekyung tak
mau kalah.
“A...a..aku
hanya..hanya..” Ucapan Jira terhenti ketika mereka dikagetkan oleh suara keras
didepan pintu kelas mereka. Jonghyun
berlari terburu menuju kelasnya, dia kesiangan. Namja itu berharap jika pagi
ini dia akan melihat Jaekyung yang tertidur seperti dihari-hari sebelumnya.
“Jonghyun..”
Seru Jira dan Jaekyung hampir bersamaan, mereka sangat terkejut karena orang
yang sedang mereka perdebatkan kini menjulang dihadapan mereka. “Aku tidak akan
tinggal diam Jaekyung-ssi.” Jira membisikkan kata itu tepat ditelinga Jaekyung,
setelah itu dia berbalik dan berjalan keluar kelas.
“Apa
maksudnya?” Jaekyung berkata lirih atau mungkin bisa juga dikatakan sebagai
gumaman. Dia beralih menatap Jonghyun yang berjalan mendekat. “Apa yang kau
bicarakan dengan Jira tadi? Kenapa dia tampak begitu kesal?”
***
“Ne, dia berkata seperti itu
padaku.” Seru Jaekyung pada Minki yang tengah memakan snacknya dikantin
sekolah. “Dia sudah memiliki namjachingu tapi kenapa masih mencampuri urusan
mantan kekasihnya?” Timpal Minki yang merasa heran dengan apa yang telah
diceritakan oleh Jaekyung.
“Tapi tunggu dulu, memang kau
mempunyai hubungan apa dengan Jonghyun.” Satu pukulan ringan yang berasal dari
tangan Jaekyung mendarat di kepala Minki.
“Kenapa kau bertanya hal yang sama? Kau ini tidak bisa diandalkan
sebagai teman curhat.” Ucap Jaekyung kesal dan hendak beranjak dari duduknya,
namun Minki segera menahan tangan gadis itu.
“Ayolah jangan marah seperti itu,
aku kan hanya bercanda.” Minki membuat raut muka yang sangat manis dihadapan
Jaekyung. “Dia bilang hanya ingin berteman denganku.” Jaekyung buka suara.
“Lagi pula mana mungkin namja keren
seperti Jonghyun menyukai yeoja sederhana dan jelek seperti aku.” Tambah
Jaekyung dengan suara yang melemas. “Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini.”
Balas Minki enteng.
“Tapi kau tau sendiri kan? Jonghyun
itu tampan, keren, mantan kekasihnya selama ini juga yeoja-yeoja yang cantik
serta kaya dan yang tidak boleh dilupakan adalah dia anak dari wakil kepala
sekolah disini.” Jaekyung tidak mau meng ‘iya’ kan ucapan Minki, dia tidak mau
memiliki harapan yang terlalu tinggi pada namja bernama Jonghyun.
“Kau yang terlalu berpenampilan
sederhana, kenapa kau tidak mau menampakan dirimu yang sesungguhnya eoh?” Ucap
Minki dengan nada kasihan pada sahabatnya ini. “Jaekyung-ahh aku tau semua
tentangmu, dari kelas satu kita selalu bersama, tapi kenapa kau tetap seperti
ini?” Tambahnya.
“Apa maksud dari ucapanmu?” Jaekyung
balik membalas dengan bingung. “Kau tidak perlu menutupi keadaan dirimu yang
sebenarnya, berpenampilan sederhana jika berada disekolah, padahal
keluargamu...” Gadis berkacamata ini menggantungkan ucapannya.
“Tidak usah membahas tentang
keluargaku, kau bahkan baru sekali masuk kerumahku, tak usah banyak
berkomentar.” Jaekyung menurunkan pelan bahunya. “Sudah aku bilang aku tau
semua tentangmu.” Timpal Minki cepat.
“Aku juga tau kau sering
memperhatikan Jonghyun dari kelas satu dulu.” Kini Jaekyung terperanjat, Minki
memang tau semua tentangnya. “Dii..dia kan anak wakil kepala sekolah, mana
mungkin aku tidak mengetahuinya, dan yang pasti aku memperhatikannya.” Balas
Jaekyung gagap.
“Kau menggali lubangmu sendiri.
Bagus, jika aku lihat kau memang selalu memperhatikannya, apalagi saat dikelas.
Matamu tak bisa berbohong.” Ucap Minki puas dengan jawaban yang tidak sengaja
terlontar dari bibir Jaekyung.
“Kenapa kau tidak kejar cintamu?”
Tanya Minki menatap dalam kearah mata Jaekyung. “Aku tidak bisa, aku hanya memperhatikan
dia seperti ‘idola dengan fansnya’. Aku hanya
menyukainya, tidak lebih.” Jaekyung mengelak.
“Kau takut dengan Shin Jira?”
Pertanyaan tepat dari Minki. “Ya!! Kenapa kau tau semuanya hah?” Jaekyung
berseru tanpa sadar. Sementara itu Minki hanya tersenyum puas. “Aku Choi Minki,
sahabat dari Kang Jaekyung, apa yang tak kuketahui dari sahabat manisku
ini.”Goda Minki pada Jaekyung yang menatap heran padanya.
***
‘Temui aku di kedai ice cream!’ Satu kalimat yang terpampang jelas di ponsel Jaekyung. “Kedai ice cream?”
Jaekyung bingung dengan tempat yang dikatakan oleh Jonghyun, kedai ice cream
ada ratusan di Seoul. “Apa yang dia maksud, kedai ice cream saat pertama kita mengobrol
saat itu?” Ucap Jaekyung menebak.
“Pakaian
apa yang harus aku kenakan?” Yeoja itu melihat setiap baju yang tertata rapi di
dalam lemarinya. “Aku harus memakai baju sesederhana mungkin.” Serunya mulai
panik, baju yang dia inginkan tidak dia temukan.
Dengan
mengenakan kaos lucu berwarna abu-abu, rok mini biru dengan motif bunga-bunga
kecil serta flat shoes Jaekyung berjalan menuruni tangga rumahnya. “Mau kemana
kau?” Dia disambut oleh teriakan Jaehyung namdongsaengnya dari ruang santai.
“Tidak ada urusannya denganmu.” Balas Jaekyung malas. Mata Jaehyung terus
mengekor mengikuti langkah perginya noonanya itu.
-To
be continue-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar