Title
: 늘 그자리에
(Honesty)
Cast
: Kim Jong Hyun
Kang Jae Kyung
And the other
Genre
: Friendship, Love
Rating
: T
Type
: -
Author
: @raniakim96
-Previous Part-
Jaekyung dan Minki
dikejutkan oleh dua orang yang tiba-tiba merangsek masuk ke dalam lift yang
mereka naiki berdua. Padahal pintu lift ini sudah hampir tertutup namun kedua
orang itu tetap memaksa masuk.
“Chagi, kajja kita
masuk saja, kalau tidak kita bisa terlambat.” Jaekyung dan Minki melotot
mendengar suara yeoja ini. “Shin Jira?” Seru mereka hampir bersamaan. Yeoja
yang dimaksud dengan segera menoleh.
“Kalian?” Jira pun
tampak tak kalah kagetnya, namun di detik berusaha untuk terlihat santai. Dia
juga mengeratkan pegangan pada namja yang ada disampingnya.
***
Part
4
“Sedang apa kalian disini?” Tanya Jira terlebih dahulu.
“Kami baru saja mencari buku.” Jawab Minki singkat. Kini suasana terasa
canggung, belum lagi Jira masih merasa tak enak atas perbuatannya pada Jaekyung
lusa.
Jira berdehem
“Perkenalkan ini namjachinguku, namanya Onew.” Mereka bertigapun saling
bersalaman. “Bisa kalian lihat sendiri kan? Onew oppa lebih tampan dari pada
Jonghyun.” Jaekyung dan Minki saling memandang heran.
“Ah iya, dia juga pintar. Di sekolahnya dia mendapat
peringkat dua pararel, dan lagi suara Jonghyun tidak lebih baik dari pada
Onew.” Onew menahan malu dengan apa yang dikatakan oleh yeojachingunya ini,
yang sangat jelas terlihat bahwa dia sedang pamer. Onew juga berkali-kali
mencubit pelan lengan Jira sebagai peringatan namun tetap dihiraukan.
“Dan satu hal lagi yang
tak boleh terlupakan adalah Onew oppa lebih kaya diband....” Onew membungkan
mulut Jira, tepat saat pintu lift terbuka dia menyeret yeoja itu dan sebelumnya
telah mangangguk berpamitan pada Jaekyung serta Minki.
***
Tangan kecil Jaekyung
memungut kartu kecil berwarna pink yang tergeletak diatas mejanya. Yeoja itu
pun membaliknya, ternyata ini adalah sebuah kartu undangan, lalu dia melihat
sekelilingnya, ternyata ada kartu undangan serupa disemua meja milik teman
kelasnya yang masih kosong karena ini memang masih terlalu pagi.
“Apa Jira juga mengundangku
ke acara ulang tahunnya? Ck..”
Satu persatu muridpun
berdatangan seiring dengan meningginya sang mentari. Suasana sunyi yang
sebelumnya terasa kinipun berubah menjadi gaduh tatkala mereka melihat kartu
undangan dari Shin Jira dimeja masing-masing.
Tak terkecuali Jonghyun
yang seakaan membaca dengan sangat teliti lampiran yang ada dalam undangan
cantik itu.
***
“Ya!! Jaekyung-ah.”
Seketika langkah Jaekyung menuju tempat parkir sekolahnya pun terhenti.
“eum.. Jonghyun? Wae?”
Jonghyun, namja yang memanggilnya tadi hanya tersenyum lebar sambil berjalan
mendekat.
“Antarkan aku pulang.”
Seru Jonghyun seketika yang dibalas dengan tatapan tak mengerti oleh Jaekyung.
“Motorku sedang
diservice, jadi tolonglah antarkan aku pulang untuk kali ini saja.” Kini namja
itu merengek dihadapan Jaekyung.
“Mwo? Shireo.” Balas
Jaekyung cepat tanpa perlu mempertimbangkan permintaan Jonghyun. “Kenapa kau
tidak dijemput supirmu saja eoh?” Lanjutnya lantang.
“Aku tidak bisa, tadi
pagi saja aku berangkat bersama Appa.” Jawab Jonghyun malas.
“Lalu kenapa kau tidak
pulang dengan Appamu juga?” Jaekyung merasa masih enggan.
“Jaekyung-ah kau
kenapa? Tolonglah hanya untuk kali ini saja, aku tidak mau jika harus menaiki
bus. Jeball.”
“Mian Jonghyun-ssi tapi
aku tidak ingin menganmbil ‘resiko’. Lagi pula ini masih dilingkungan sekolah,
bagaimana kalau banyak siswa yang melihat atau bahkan mantan pacarmu Shin Jira
juga melihatnya? Melihat kau dan aku berboncengan, bukankah sama saja kau
menggali lubang kuburku sendiri?” Ucap
Jaekyung panjang lebar yang hanya
ditanggapi dengan anggukan malas oleh Jonghyun.
“Apa kau tidak
memikirkan bagaimana posisiku?” Lanjut Jaekyung geram. Namun sepertinya
Jonghyun memang tak memperdulikan perkataannya.
Namja itu langsung
merebut kunci scooter milik Jaekyung yang dipegang lemah di tangan
kirinya. “Kajja naiklah! Atau kau mau
pulang menggunakan bus?” Perintah Jonghyun yang seakan scooter ini adalah
miliknya.
“Aiish yak!! Dasar
kau!!” Dengan sangat terpaksa Jaekyung pun menaiki scooternya tersebut.
Dan seperti apa yang
Jaekyung kira sebelumnya banyak tatapan tak mengenakan mengarah pada dua insan
yang kini mulai menjauh dari sekolah, tak terkecuali Jira, gadis berambut
panjang itu terus menatap geram ke arah Jaekyung dengan kedua tangan yang terkepal
erat.
***
“Waaaa rasanya sangat
aneh mengendarai motor seperti ini.” Ucap Jonghyun pada saat dalam perjalanan
pulang.
“Diam kau! Tak usah
banyak bicara.” Balas Jaekyung keras yang seakaan sudah sangat kesal dengan komentar-komentar
Jonghyun terhadap scooternya sedari tadi.
“Kalau kau tidak suka,
lebih baik kau turun.” Lanjutnya kemudian.
“Apa kau marah?”
Jonghyun mencoba menggodanya, yang hanya dibalas dengan cibiran.
Entah kenapa Jaekyung
merasa bahwa Jonghyun sangat pelan dalam melajukan scooter ini, Jaekyung bahkan
tak pernah melaju dengan kecepatan serendah ini.
“Suasana disore hari
seperti ini sangat menyenangkan yah? Aku sangat menyukainya.” Kata Jonghyun
yang memang terlihat sangat menikmati matahari sore dikota Seoul ini, pantas
saja dia sangat mengurangi laju scooter milik Jaekyung.
“Apakah ini rumahmu?”
Tanya Jaekyung saat mereka berhenti di depan sebuah rumah yang terlihat elegan
ini. “Bukan.” Jawab Jonghyun cepat.
“Lalu kenapa berhenti
disini?” Ucap Jaekyung heran. “Ini rumah Appa dan Eommaku.” Seru Jonghyun
santai yang diakhiri dengan tawanya yang membahana, Jaekyung hanya menatap
tajam namja yang sedang terbahak dihadapannya ini.
“Jaekyung-ah kau lucu
sekali ketika marah, aku kan hanya bercanda.” Ucap Jonghyun yang measih menahan
tawanya. “Iiissh yasudah aku pulang dulu, kau masuk lah kerumah.” Kata Jaekyung
yang tampak masih kesal dan segeran menaiki scooternya.
“Tunggu..” Jonghyun
mencegahnya. “Apa kau juga diundang oleh Jira?” Tanyanya kemudian, yang hanya
dibalas anggukan kecil oleh Jaekyung.
“Kau akan datang ke
pestanya?”
“Aku juga tidak tau,
tapi kemungkinan besar aku akan datang, tidak enak, aku kan sudah diundang
olehnya.” Jaekyung memiringkan kepalanya, dia melihat tampaknya Jonghyun masih
akan menanyakan sesuatu.
“Maukah kau datang
bersamaku?” Tawar Jonghyun pelan. “Aniyo, aku akan berangkat bersama Minki.”
Seru Jaekyung cepat dan segera menyalakan mesin scooternya lalu melaju menjauh
dari rumah Jonghyun.
Jonghyun tampaknya
sangat kecewa dengan penolakkan Jaekyung tadi, sampai-sampai dia tidak ada
inisiatif untuk memarahi Jaekyung saat dengan sengaja meninggalkan lawan
bicaranya.
***
“Minki, bisakah kau cepat sedikit? Bisa-bisa
kita terlambat nanti.” Cerocos Jaekyung saat masih menunggu Minki yang masih
berdandan dikamarnya.
“Tunggulah sebentar,
aku masih harus menggunakan contact lensku.” Jawab Minki santai sambil terus
mengahadap ke cermin, sementara Jaekyung sudah kusut karena kesal.
“Oke, ayo kita
berangkat ke Jira Birthday Party.” Seru Minki bersemangat menggandeng
sahabatnya menuju mobil Jaekyung yang terparkir didepan rumahnya.
“Minki-ya aku malu
masuk kedalam.” Lirih Jaekyung saat mereka hampir masuk ke dalam rumah Jira
ini.
“Kenapa harus malu? Kau
terlihat cantik dengan memakai dress seperti ini, ayolah kita masuk.” Minki dengan
segera menggandeng tangan Jaekyung erat memasuki ruangan pesta.
Diruangan ini sudah
tampak ramai, banyak teman-teman sekolah Jaekyung yang sudah datang. Jaekyung
dan Minki pun ikut bergabung dengan segerombolan anak yang tampak seru dengan
obrolan mereka.
‘Apa
kau sudah datang?’ Satu pesan terpampang dilayar ponsel
milik Jaekyung, pesan dari Jonghyun.
‘Ne,
aku sudah disini, acara puncak juga sebentar lagi akan dimulai. Apa kau tidak
akan datang?’ Jaekyung mengetikkan kalimat tersebut
sebagai balasan untuk Jonghyun.
Jonghyun pun dengan
segera membuka pesannya, dengan ekspresi yang ragu tanpa membalas pesan
terakhir dari Jaekyung. Dia pun tampak menimbang dia akan datang kesana atau
tidak.
“Aaaah aku sangat
malas.” Helanya, kemudian menjatuhkan diri dikasur.
***
Acara puncak pun telah
selesai, kini para tamu hanya sedang menikmati jamuan yang ada. Namun Jonghyun
tak tampak di mata Jaekyung, gadis itu melihat kesekelilingnya, mereka semua
terlihat senang. Jaekyung terlonjak kaget ketika seseorang menabraknya,
menumpahkan minuman berwarna merah terang ke dress biru laut miliknya.
“Ah, mianhe mianhe. Aku
tak sengaja tadi tolong maafkan aku.” Ucap seorang yeoja dengan nada menyesal.
Dia juga membantu Jaekyung untuk membersihkan syrup merah yang kini tercetak
jelas di dress Jaekyung.
“Tidak apa, aku tidak apa
sungguh.” Lirih Jaekyung pelan, namun tiba-tiba “Yak!! Apa yang kau lakukan
Soora?” Keduanyapun segera menghadap gadis yang mengomel itu, ternyata dia
adalah Jira.
“Mianhe eonni aku tidak
sengaja.” Jawab yeoja yang bernama Soora. “Lain kali kau tidak boleh ceroboh
seperti ini!” Perintah Jira tegas.
“Maafkan adik sepupuku
ini Jaekyung-ah.” Dia beralih pada ‘tamu’nya. “Kau bisa ganti baju menggunakan
pakaianku kalau kau mau.” Tawarnya.
“Ah baiklah, aku juga
merasa tidak nyaman menggunakan ini.” Balas Jaekyung kalem. “Soora, antarkan
dia!.” Seru Jira, yang ditanggapi dengan anggukan mantap.
***
“Soora-ssi apakah tidak
ada pakaian lain selain ini?” Sela Jaekyung saat telah memakai pakaian yang
Jira tawarkan. Dress putih di atas lutut dengan kain putih yang sangat
transparan ini sangat tidak nyaman untuknya.
“Mianhe eonni, tapi
hanya ini yang pas untukmu.” Ujar Soora lalu dengan cepat meninggalkan Jaekyung
yang masih sibuk dengan dressnya.
Jaekyung sudah tak
peduli lagi, asalkan dia tak tersorot kilatan lampu, ini pasti akan baik-baik
saja. Gadis itu berjalan pelan menuju ruang pesta lagi.
Ketika dia ingin
bergabung bersama dengan Minki dan temannya dipinggir kolam, dengan tiba-tiba
ada yang mendorongnya dari samping.
Alhasil dia langsung tercebur kedalam kolam renang.
Jaekyung bukan tidak
bisa berenang, namun dia terlalu malu jika harus menuju ketepian dan keluar
dari kolam ini. Dia melihat ke arah tubuhnya, ini sangat tidak mungkin
untuknya, dengan menggunakan dress putih yang transparan. Banyak tatapan yang
mengarah kepadanya dan hampir diantara mereka semua telah tertawa
terbahak-bahak.
Minki yang melihatnya pun
tampak tak tega, dia tidak bisa berenang untuk menyelamatkannya. Dia juga tak
punya kain atau mungkin handuk berwarna gelap untuk menutupi tubuh Jaekyung
yang dia tahu seperti apa keadaannya saat ini.
Jonghyun yang
memutuskan untuk datang keacara ini dengan tergesa berlari memasuki tempat
pesta, dia terlihat heran melihat semua orang berkerumun dipinggir kolam
renang. Dia segera mendekat untuk mengetahui apa yang terjadi.
Betapa kagetnya dia
saat mengetahui Jaekyung yang kini berada di tengah kolam dengan tangan yang
menutupi sebagian dadanya serta mata yang memerah hampir menangis.
Namja itu pun menatap kearah
Jira yang sedang tertawa licik, Jonghyun tau ini semua perbuatan yeoja itu.
Tanpa pikir panjang Jonghyun langsung menceburkan diri ke kolam dengan diiringi
oleh gumamman kaget oleh seluruh tamu, tak terkecuali Jira sampai-sampai dia
menutupi mulutnya yang terbuka.
Jonghyun membuka jas
hitamnya dan memakaikannya ke bahu Jaekyung lalu berjalan pelan keluar kolam.
Jonghyun merengkuh Jaekyung kerangkulannya dengan erat, membawa Jaekyung keluar
dari tempat ini tanpa menghiraukan seruan mengejek yang ditujukan padanya.
-To
be continue-
Lanjutin FF yg ini penasaraaan looh aku nyaa ^^..
BalasHapusmakasih udah mau baca ff ku ^^ maaf ya kalo misalnya ngga ada lanjutannya, niatnya sih ntar part 5 itu part terakhir tapi masih belum dapet ide buat endingnya ==" ditunggu yah pasti keluar kok
Hapus