Sabtu, 25 Mei 2013

[FF SHINee] Honesty part 4



Title : 그자리에 (Honesty)
Cast : Kim Jong Hyun
            Kang Jae Kyung
            And the other
Genre : Friendship, Love
Rating : T
Type : -
Author : @raniakim96

-Previous Part-
Jaekyung dan Minki dikejutkan oleh dua orang yang tiba-tiba merangsek masuk ke dalam lift yang mereka naiki berdua. Padahal pintu lift ini sudah hampir tertutup namun kedua orang itu tetap memaksa masuk.
“Chagi, kajja kita masuk saja, kalau tidak kita bisa terlambat.” Jaekyung dan Minki melotot mendengar suara yeoja ini. “Shin Jira?” Seru mereka hampir bersamaan. Yeoja yang dimaksud dengan segera menoleh.
“Kalian?” Jira pun tampak tak kalah kagetnya, namun di detik berusaha untuk terlihat santai. Dia juga mengeratkan pegangan pada namja yang ada disampingnya.
***
Part 4
            “Sedang apa kalian disini?” Tanya Jira terlebih dahulu. “Kami baru saja mencari buku.” Jawab Minki singkat. Kini suasana terasa canggung, belum lagi Jira masih merasa tak enak atas perbuatannya pada Jaekyung lusa.
Jira berdehem “Perkenalkan ini namjachinguku, namanya Onew.” Mereka bertigapun saling bersalaman. “Bisa kalian lihat sendiri kan? Onew oppa lebih tampan dari pada Jonghyun.” Jaekyung dan Minki saling memandang heran.
            “Ah iya, dia juga pintar. Di sekolahnya dia mendapat peringkat dua pararel, dan lagi suara Jonghyun tidak lebih baik dari pada Onew.” Onew menahan malu dengan apa yang dikatakan oleh yeojachingunya ini, yang sangat jelas terlihat bahwa dia sedang pamer. Onew juga berkali-kali mencubit pelan lengan Jira sebagai peringatan namun tetap dihiraukan.
“Dan satu hal lagi yang tak boleh terlupakan adalah Onew oppa lebih kaya diband....” Onew membungkan mulut Jira, tepat saat pintu lift terbuka dia menyeret yeoja itu dan sebelumnya telah mangangguk berpamitan pada Jaekyung serta Minki.
***
Tangan kecil Jaekyung memungut kartu kecil berwarna pink yang tergeletak diatas mejanya. Yeoja itu pun membaliknya, ternyata ini adalah sebuah kartu undangan, lalu dia melihat sekelilingnya, ternyata ada kartu undangan serupa disemua meja milik teman kelasnya yang masih kosong karena ini memang masih terlalu pagi.
“Apa Jira juga mengundangku ke acara ulang tahunnya? Ck..”
Satu persatu muridpun berdatangan seiring dengan meningginya sang mentari. Suasana sunyi yang sebelumnya terasa kinipun berubah menjadi gaduh tatkala mereka melihat kartu undangan dari Shin Jira dimeja masing-masing.
Tak terkecuali Jonghyun yang seakaan membaca dengan sangat teliti lampiran yang ada dalam undangan cantik itu.
***
“Ya!! Jaekyung-ah.” Seketika langkah Jaekyung menuju tempat parkir sekolahnya pun terhenti.
“eum.. Jonghyun? Wae?” Jonghyun, namja yang memanggilnya tadi hanya tersenyum lebar sambil berjalan mendekat.
“Antarkan aku pulang.” Seru Jonghyun seketika yang dibalas dengan tatapan tak mengerti oleh Jaekyung.
“Motorku sedang diservice, jadi tolonglah antarkan aku pulang untuk kali ini saja.” Kini namja itu merengek dihadapan Jaekyung.
“Mwo? Shireo.” Balas Jaekyung cepat tanpa perlu mempertimbangkan permintaan Jonghyun. “Kenapa kau tidak dijemput supirmu saja eoh?” Lanjutnya lantang.
“Aku tidak bisa, tadi pagi saja aku berangkat bersama Appa.” Jawab Jonghyun malas.
“Lalu kenapa kau tidak pulang dengan Appamu juga?” Jaekyung merasa masih enggan.
“Jaekyung-ah kau kenapa? Tolonglah hanya untuk kali ini saja, aku tidak mau jika harus menaiki bus. Jeball.”
“Mian Jonghyun-ssi tapi aku tidak ingin menganmbil ‘resiko’. Lagi pula ini masih dilingkungan sekolah, bagaimana kalau banyak siswa yang melihat atau bahkan mantan pacarmu Shin Jira juga melihatnya? Melihat kau dan aku berboncengan, bukankah sama saja kau menggali lubang kuburku sendiri?”  Ucap Jaekyung panjang lebar  yang hanya ditanggapi dengan anggukan malas oleh Jonghyun.
“Apa kau tidak memikirkan bagaimana posisiku?” Lanjut Jaekyung geram. Namun sepertinya Jonghyun memang tak memperdulikan perkataannya.
Namja itu langsung merebut kunci scooter milik Jaekyung yang dipegang lemah di tangan kirinya.  “Kajja naiklah! Atau kau mau pulang menggunakan bus?” Perintah Jonghyun yang seakan scooter ini adalah miliknya.
“Aiish yak!! Dasar kau!!” Dengan sangat terpaksa Jaekyung pun menaiki scooternya tersebut.
Dan seperti apa yang Jaekyung kira sebelumnya banyak tatapan tak mengenakan mengarah pada dua insan yang kini mulai menjauh dari sekolah, tak terkecuali Jira, gadis berambut panjang itu terus menatap geram ke arah Jaekyung dengan kedua tangan yang terkepal erat.

***
“Waaaa rasanya sangat aneh mengendarai motor seperti ini.” Ucap Jonghyun pada saat dalam perjalanan pulang.
“Diam kau! Tak usah banyak bicara.” Balas Jaekyung keras yang seakaan sudah sangat kesal dengan komentar-komentar Jonghyun terhadap scooternya sedari tadi.
“Kalau kau tidak suka, lebih baik kau turun.” Lanjutnya kemudian.
“Apa kau marah?” Jonghyun mencoba menggodanya, yang hanya dibalas dengan cibiran.
Entah kenapa Jaekyung merasa bahwa Jonghyun sangat pelan dalam melajukan scooter ini, Jaekyung bahkan tak pernah melaju dengan kecepatan serendah ini.
“Suasana disore hari seperti ini sangat menyenangkan yah? Aku sangat menyukainya.” Kata Jonghyun yang memang terlihat sangat menikmati matahari sore dikota Seoul ini, pantas saja dia sangat mengurangi laju scooter milik Jaekyung.
“Apakah ini rumahmu?” Tanya Jaekyung saat mereka berhenti di depan sebuah rumah yang terlihat elegan ini. “Bukan.” Jawab Jonghyun cepat.
“Lalu kenapa berhenti disini?” Ucap Jaekyung heran. “Ini rumah Appa dan Eommaku.” Seru Jonghyun santai yang diakhiri dengan tawanya yang membahana, Jaekyung hanya menatap tajam namja yang sedang terbahak dihadapannya ini.
“Jaekyung-ah kau lucu sekali ketika marah, aku kan hanya bercanda.” Ucap Jonghyun yang measih menahan tawanya. “Iiissh yasudah aku pulang dulu, kau masuk lah kerumah.” Kata Jaekyung yang tampak masih kesal dan segeran menaiki scooternya.
“Tunggu..” Jonghyun mencegahnya. “Apa kau juga diundang oleh Jira?” Tanyanya kemudian, yang hanya dibalas anggukan kecil oleh Jaekyung.
“Kau akan datang ke pestanya?”
“Aku juga tidak tau, tapi kemungkinan besar aku akan datang, tidak enak, aku kan sudah diundang olehnya.” Jaekyung memiringkan kepalanya, dia melihat tampaknya Jonghyun masih akan menanyakan sesuatu.
“Maukah kau datang bersamaku?” Tawar Jonghyun pelan. “Aniyo, aku akan berangkat bersama Minki.” Seru Jaekyung cepat dan segera menyalakan mesin scooternya lalu melaju menjauh dari rumah Jonghyun.
Jonghyun tampaknya sangat kecewa dengan penolakkan Jaekyung tadi, sampai-sampai dia tidak ada inisiatif untuk memarahi Jaekyung saat dengan sengaja meninggalkan lawan bicaranya.
***
 “Minki, bisakah kau cepat sedikit? Bisa-bisa kita terlambat nanti.” Cerocos Jaekyung saat masih menunggu Minki yang masih berdandan dikamarnya.
“Tunggulah sebentar, aku masih harus menggunakan contact lensku.” Jawab Minki santai sambil terus mengahadap ke cermin, sementara Jaekyung sudah kusut karena kesal.
“Oke, ayo kita berangkat ke Jira Birthday Party.” Seru Minki bersemangat menggandeng sahabatnya menuju mobil Jaekyung yang terparkir didepan rumahnya.
“Minki-ya aku malu masuk kedalam.” Lirih Jaekyung saat mereka hampir masuk ke dalam rumah Jira ini.
“Kenapa harus malu? Kau terlihat cantik dengan memakai dress seperti ini, ayolah kita masuk.” Minki dengan segera menggandeng tangan Jaekyung erat memasuki ruangan pesta.
Diruangan ini sudah tampak ramai, banyak teman-teman sekolah Jaekyung yang sudah datang. Jaekyung dan Minki pun ikut bergabung dengan segerombolan anak yang tampak seru dengan obrolan mereka.
‘Apa kau sudah datang?’ Satu pesan terpampang dilayar ponsel milik Jaekyung, pesan dari Jonghyun.
‘Ne, aku sudah disini, acara puncak juga sebentar lagi akan dimulai. Apa kau tidak akan datang?’ Jaekyung mengetikkan kalimat tersebut sebagai balasan untuk Jonghyun.
Jonghyun pun dengan segera membuka pesannya, dengan ekspresi yang ragu tanpa membalas pesan terakhir dari Jaekyung. Dia pun tampak menimbang dia akan datang kesana atau tidak.
“Aaaah aku sangat malas.” Helanya, kemudian menjatuhkan diri dikasur.
***
Acara puncak pun telah selesai, kini para tamu hanya sedang menikmati jamuan yang ada. Namun Jonghyun tak tampak di mata Jaekyung, gadis itu melihat kesekelilingnya, mereka semua terlihat senang. Jaekyung terlonjak kaget ketika seseorang menabraknya, menumpahkan minuman berwarna merah terang ke dress biru laut miliknya.
“Ah, mianhe mianhe. Aku tak sengaja tadi tolong maafkan aku.” Ucap seorang yeoja dengan nada menyesal. Dia juga membantu Jaekyung untuk membersihkan syrup merah yang kini tercetak jelas di dress Jaekyung.
“Tidak apa, aku tidak apa sungguh.” Lirih Jaekyung pelan, namun tiba-tiba “Yak!! Apa yang kau lakukan Soora?” Keduanyapun segera menghadap gadis yang mengomel itu, ternyata dia adalah Jira.
“Mianhe eonni aku tidak sengaja.” Jawab yeoja yang bernama Soora. “Lain kali kau tidak boleh ceroboh seperti ini!” Perintah Jira tegas.
“Maafkan adik sepupuku ini Jaekyung-ah.” Dia beralih pada ‘tamu’nya. “Kau bisa ganti baju menggunakan pakaianku kalau kau mau.” Tawarnya.
“Ah baiklah, aku juga merasa tidak nyaman menggunakan ini.” Balas Jaekyung kalem. “Soora, antarkan dia!.” Seru Jira, yang ditanggapi dengan anggukan mantap.
***
“Soora-ssi apakah tidak ada pakaian lain selain ini?” Sela Jaekyung saat telah memakai pakaian yang Jira tawarkan. Dress putih di atas lutut dengan kain putih yang sangat transparan ini sangat tidak nyaman untuknya.
“Mianhe eonni, tapi hanya ini yang pas untukmu.” Ujar Soora lalu dengan cepat meninggalkan Jaekyung yang masih sibuk dengan dressnya.
Jaekyung sudah tak peduli lagi, asalkan dia tak tersorot kilatan lampu, ini pasti akan baik-baik saja. Gadis itu berjalan pelan menuju ruang pesta lagi.
Ketika dia ingin bergabung bersama dengan Minki dan temannya dipinggir kolam, dengan tiba-tiba ada yang mendorongnya dari samping.  Alhasil dia langsung tercebur kedalam kolam renang.
Jaekyung bukan tidak bisa berenang, namun dia terlalu malu jika harus menuju ketepian dan keluar dari kolam ini. Dia melihat ke arah tubuhnya, ini sangat tidak mungkin untuknya, dengan menggunakan dress putih yang transparan. Banyak tatapan yang mengarah kepadanya dan hampir diantara mereka semua telah tertawa terbahak-bahak.
Minki yang melihatnya pun tampak tak tega, dia tidak bisa berenang untuk menyelamatkannya. Dia juga tak punya kain atau mungkin handuk berwarna gelap untuk menutupi tubuh Jaekyung yang dia tahu seperti apa keadaannya saat ini.
Jonghyun yang memutuskan untuk datang keacara ini dengan tergesa berlari memasuki tempat pesta, dia terlihat heran melihat semua orang berkerumun dipinggir kolam renang. Dia segera mendekat untuk mengetahui apa yang terjadi.
Betapa kagetnya dia saat mengetahui Jaekyung yang kini berada di tengah kolam dengan tangan yang menutupi sebagian dadanya serta mata yang memerah hampir menangis.
Namja itu pun menatap kearah Jira yang sedang tertawa licik, Jonghyun tau ini semua perbuatan yeoja itu. Tanpa pikir panjang Jonghyun langsung menceburkan diri ke kolam dengan diiringi oleh gumamman kaget oleh seluruh tamu, tak terkecuali Jira sampai-sampai dia menutupi mulutnya yang terbuka.
Jonghyun membuka jas hitamnya dan memakaikannya ke bahu Jaekyung lalu berjalan pelan keluar kolam. Jonghyun merengkuh Jaekyung kerangkulannya dengan erat, membawa Jaekyung keluar dari tempat ini tanpa menghiraukan seruan mengejek yang ditujukan padanya.


-To be continue-

2 komentar:

  1. Lanjutin FF yg ini penasaraaan looh aku nyaa ^^..

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih udah mau baca ff ku ^^ maaf ya kalo misalnya ngga ada lanjutannya, niatnya sih ntar part 5 itu part terakhir tapi masih belum dapet ide buat endingnya ==" ditunggu yah pasti keluar kok

      Hapus