Tittle : Helper is my love
Cast : Jo Youngmin
Jo Kwangmin
Kim Seo Ra
Han Ri Young
Genre : -
Rating : PG-15
Author : @raniakim96
Length : Series
Part sebelumnya
“Kwangmin,Youngmin aku harap kalian
akan membantunya di sekolah besok.” Ucap eomma padaku dan Kwangmin.
“ne,eomma aku akan membantumu Seo ra -ahh kita juga akan
belajar bersama.”celetuk Kwangmin dengan gaya riangnya. Aku melihatnya sangat jijik kenapa dia
bisa sangat perhatian pada yeoja itu.
“bagaimana
dengan kau hyung?”tanyanya padaku kemudian.
“Bagaimana apanya? kan sudah ada kau yang
membantunya,aku
tidak perlu repot-repot lagi.”jawabku sinis dengan memandang tajam kearah yeoja itu.
#part 2
Kim
seo ra P.O.V.
Kini
aku tengah bersiap berangkat ke sekolah baru,setelah sebelumnya menyiapkan
sarapan untuk tuan Kwangmin
dan Youngmin. Aku menunggu mereka di beranda rumah sambil
sesekali merapikan seragamku. Aku pikir bahwa seragam ini adalah seragam
sekolah paling bagus yang pernah ku kenakan.
“Kajja kita berangkat sekarang saja,nanti kita bisa terlambat.” Seru tuan Youngmin tiba-tiba.
“ne tuan.” Jawabku. ‘Huh~ padahal aku sudah menunggunya dari tadi’ batinku.
“ini hari adalah hari pertamamu ke sekolah baru, bagaimana perasaanmu?”
ucap tuan Kwangmin yang muncul dari belakang tuan Youngmin.
“eng~ saya agak
tegang tuan.” Jawabku tergagap sambil berjalan menuju mobil.
“santai saja Seora di sekolah tidak ada
harimau yang akan memakanmu” canda tuan Kwangminmenepuk bahuku pelan.
“dan semoga kita bisa satu kelas yah?” tambahnya.
Suasana
di dalam mobil sangatlah sunyi, sepi bahkan lebih sepi dari kuburan. Aku hanya melihat dari
kaca tengah mobil, tuan Youngmin
sedang sibuk dengan ponselnya sementara tuan Kwangmin asyik memandangi jalanan kota Seoul. Aku yang bosan dengan
suasana ini pun memutuskan untuk mengambil i-pod ku,memasangkan headset di kedua telingaku dan
mengalunlah sebuah lagu balad favoritku.
Kami
sampai di sebuah gedung bertulisakan ‘SCHOOL OF PERFORMING ART SEOUL’ yang melintang di antara
dua dinding berpagar besi itu. Aku hanya melongo (?) melihat keadaan sekolah ini. Arsitektur bangunannya sangat indah
dan halamannya pun sangat luas.
Tiba-tiba “KYAAA~ Jo twins.....”
teriak segerombolan yeoja yang berlari menuju ke arah kami. Aku kaget karena
aku langsung di tarik oleh supir dari keluarga Jo
“ahjjusi kenapa kau menarikku?”kataku kesal. Namun
ahjjusi tidak menjawab pertanyaanku. Kini yeoja-yeoja itu mengerumuni tuan Kwangmin dan Youngmin, sepertinya tuan sangat populer di sekolah ini.
“apakah yang di maksud Jo twins itu tuan Kwangmin dan Youngmin?” tanyaku penasaran akan
‘Jo twins’ itu.
“ne, mereka memang punya
julukan seperti itu di sekolah.” Jawab
ahjussi.
“seo ra -ahh kajja kita ke kantor guru,kau belum tau
kelasmu bukan?” ujar ahjjusi. Jadi tujuannya menarikku pergi untuk ini.
“ahh ne kajja?” Jawabku semangat sambil menarik lengan ahjusii.
“kau di kelas 2B,segeralah mencarinya !!
nanti kau bisa telat.” Seru ahjussi setelah kami keluar dari kantor guru.
“ne uumm~ aku satu kelas
dengan tuan Jo
twins tidak ya?” Tanyaku iseng.
“aku tidak tau
mungkin kau
bisa satu kelas.” Jawab ahjusii sambil pergi menuju mobilnya. Aku berjalan menelusuri
koridor sekolah sambil mencari kelas berpalang ‘2B’.
“ahh itu dia.”
Ucapku setelah menemukannya. Karena terlalu bersemangat aku tidak memperhatikan
sekelilingku dan ‘BRAKK’, aku terjatuh. Ternyata
ada bagian bangunan yang bertingkat, aku sama sekali tidak melihatnya.
“aaiisshh perih sekali.” Ringisku. Sikuku terasa sakit, sedikit lecet. Aku
merapikan pakaianku dan kembali berjalan menuju kelas. Aku memasuki kelas
tersebut dan terdengar bisikkan-bisikkan yang sepertinya di tujukan padakku.
Namun mataku tertuju pada siswa berambut blond yang
sedang menatap ke luar jendela,dia terlihat cuek dengan kedatanganku, tidak seperti siswa yang
lain . Ya, dia adalah tuan Youngmin,
“haksaeng (murid) kalian akan mendapatkan teman baru.” Ucap
Lee sonsaeng.
“NE~.....” jawab semua siswa serempak.
“baiklah Seo ra perkenalkan
dirimu!!” perintahnya kemudian.
“ne, annyeonghaseo Kim Seo Ra
imnida bangapseumnida?” Ucapku ramah seraya membungkukkan badanku. Ada yang membalas dengan senyum, namun tidak sedikit pula siswa yang
menatapku dengan tatapan sinisnya.
“Seora kau bisa duduk di
bangku sebelah sana.” Lee sonsaeng menunujuk bangku kosong yang bersebrangan dengan tempat
di mana tuan Youngmin duduk. Aku berjalan menuju bangku itu.
“Annyeong Han Ri Young imnida.” sapa yeoja yang duduk
di sebelahku. “ne annyeong” balasku tersenyum
dan membalas uluran tangannya. Dia manis, sepertinya dia yeoja yang baik.
“kita ngobrol saat istirahat yah?” balasnya dengan mengedipkan satu
matanya. Genit sekali.
***
“kajja
kita ke kantin ! kau pasti lapar bukan?” seru Riyoung sesaat setelah bel tanda
istirahat berbunyi. Aku hanya mengangguk dan berjalan mengikutinya.
“Seora-ahh kau sangat pemalu? Apakah karena ini pertama kita bertemu?”
tanya Riyoung saat kita berjalan menuju kantin.
“heoh? Ne Riyoung-ssi aku.... aku masih malu.” Jawabku tersenyum. Aku
memang terkesan diam jika dengan orang yang baru pertama ku kenal, namun jika
sudah akarab aku bisa sangat cerewet.
“kau ini kita kan teman, panggil secara formal saja!” perintahnya. Ketika
sampai di kantin, Riyoung langsung menarik tanganku menuju meja yang sudah di
tempati oleh 2 orang namja.
“haayy?? Kita dapat chingu baru..” seru Riyoung ceria. Aku pikir mereka
adalah temannya.
“waahh kau anak baru yah? Senang berteman denganmu
aku No Min Woo, kau bisa memanggilku Minwoo !!” ucap namja yang mengaku Minwoo
itu ramah.
“aku Lee Jeong Min, panggil saja aku Jeongmin.” Seru
namja di sebelahnya dengan cepat dengan mengulurkan tangannya, akupun langsung
membalas uluran tangannya. ‘lembut’ pikirku, dia tampan dan manis. Namun dengan
tiba-tiba Minwoo melepaskan tanganku dan tangan Jeongmin yang sedang
bersalaman.
“ya, kenapa kalian lama sekali bersalaman? Aku juga ingin
bersalaman dengan Seora.” Ucapnya kesal. Raut mukanya sangat lucu, membuatku
ingin tertawa. Dia menarik tanganku cepat, menuntunku untuk bersalaman
dengannya.
“Minwoo-ssi kau lucu sekali.” Seruku saat Minwoo masih
bersalaman denganku erat.
“Seora senang berkenalan denganmu.” Balasnya manis.
“oh iya kau mau pesan apa Seora?” tambahnya. Aku bingung
akan memesan apa, akhirnya aku memilih untuk melirik Riyoung meminta jawaban.
“terserah kau saja Seora, kalau aku pesan minuman dingin
saja.” Riyoung sepertinya tau apa yang aku maksud.
“ne, aku sama seperti Riyoung saja.” Jawabku akhirnya.
“okke nona manis, aku akan membawakan dengan segera untuk
kalian.” Seru Jeongmin mengerling nakal, seraya berlalu menuju penjual minuman
di ikuti Minwoo yang ada di belakangnya.
“apakah kalian sudah berteman sejak lama?” aku yang
sedari tadi penasaran akan siapa itu Minwoo dan Jeongmin pun bertanya pada
Riyoung yang sedang sibuk dengan ponselnya.
“iya, kami sudah berteman sejak kelas satu. Mereka berdua
adalah teman pertamaku di sini saat aku pindah di semester dua, tahun lalu.”
Balasnya ramah. Jadi Riyoung anak baru juga di sekolah ini.
“kami dulu satu kelas, namun di kelas dua ini kita
terpisahkan.” Tambahnya dengan raut muka sedih yang dibuat-buat. Aku hanya
terkekeh melihat tingkahnya, mereka adalah teman yang baik dan lucu, aku
bersyukur mendapat teman seperti mereka.
“Minwoo dan Jeongmin adalah teman yang sangat baik,
terkadang mereka bertengkar namun tak mustahil pula jika mereka sangat akrab.”
Riyoung terkekeh memperhatikan mereka berdua yang masih mengantri untuk membeli
minuman.
“waah, pasti senang memiliki sahabat seperti kalian.”
Ucapku kagum.
“ Seora !! kau sudah menjadi sahabatku, mereka berdua
juga sahabatmu. Kau pasti senang. Mereka juga teman yang asyik di ajak curhat.”
Riyoung seakan promosi akan ke dua sahabatnya itu.
“ ahh ne, kalian teman pertama di sekolah baruku ini. Aku
sangat senang.” Balasku senang. Riyoung hanya membalas dengan senyum manisnya,
dia kembali sibuk dengan ponselnya. Mungkin memang ada yang penting.
Sedari tadi aku tidak melihat tuan Kwangmin atau Youngmin di sini, apa
mereka tidak pernah ke kantin. Mataku menyusuri setiap sudut-sudut sekolah,
berharap menemukan sosok mereka berdua. Mataku terhenti, menangkap sesuatu yang
menarik bagiku. Aku melihat dua orang yeoja dan namja yang sedang berciuman.
Walaupun aku tidak dapat melihat wajahnya namun aku dapat mengenalinya lewat
warna rambut blondnya yang mencolok, aku yakin dia pasti tuan Youngmin. Namun
dengan siapa dia berciuman apakah yeoja itu adalah yeojachingunya?.
Author P.O.V.
Kwangmin yang sedari tadi ingin sekali pergi menemui
Seora, terpaksa harus mengurungkan niatnya karena tugasnya sebagai ketua kelas
memaksanya untuk mengerjakan tugas di kelasnya.
“kenapa pada saat seperti ini aku harus mengerjakan
tugas? Padahal aku sangat ingin menemui Seora. Dia di kelas apa? Dia satu kelas
dengan siapa? Dan apakah dia sudah mempunyai teman di sekolah barunya ini? Aish
ini sangat menyebalkan.” Dia terus mengeluh dalam menjalankan tugasnya. Sampai
akhirnya dia tidak tahan dan memilih untuk mengintip dari jendela kelasnya. Dia
berharap bisa melihat Seora dari jendela kelasnya yang berada di lantai dua
ini.
Apa yang di harapkan Kwangmin terwujud dia melihat Seora
sedang berjalan bersama Minwoo,Jeongmin dan Riyoung.
“dengan siapa dia? Apakah mereka teman barunya? Aku tidak
hafal betul siapa mereka.” Ucapnya lirih. Kwangmin heran mengapa mereka bisa
sangat akrab.
Seora dan Riyoung berbelok menuju kelasnya di 2B,
Kwangmin yang melihatnya tampak kaget. Dia hafal betul letak kelas 2B yang
merupakan kelas saudara kembarnya ‘Youngmin’.
“itu berarti, Seora satu kelas dengan Youngmin? Kenapa
tidak satu kelas denganku saja.” Kwangmin frustasi, sepulang sekolah nanti
Kwangmin berencana untuk menemui Seora di kelasnya.
***
Kwangmin bergegas menuju ke kelas Seora setelah bel tanda
pulang sekolah berdering. Dia berdiri di ambang pintu kelas berpalang 2B itu.
Kwangmin melihat Seora seorang diri sedang membereskan bukunya.
“Seora... kajja kita pulang?” seru Kwangmin ceria. Seora
yang mendengarnya hanya tersenyum tipis pada Kwangmin. Seora berlari kecil
menuju Kwangmin yang sedang menunggunya.
Sebelum Seora sampai di ambang pintu, Kwangmin di tarik
oleh seseorang dari belakang. Kwangmin di tarik sangat erat olehnya. Kwangmin
tidak tau pasti siapa yang menariknya, namun dia di tarik menuju ke arah
toilet. Setelah sampai di toilet Kwangmin begitu terkejut, ternyata yang
menariknya adalah Youngmin.
Youngmin mendorong Kwangmin sampai terpojok ke tembok.
Dari raut muka Youngmin terlihat dia sangat marah.
“Kwangmin, bisakah kau bersikap lebih lembut pada Seora? Taukah kau aku sangat jijik melihatnya? Apakah kau tidak malu satu sekolah dengan pembantumu sendiri hah?” seru Youngmin tepat di muka Kwangmin.
“Kwangmin, bisakah kau bersikap lebih lembut pada Seora? Taukah kau aku sangat jijik melihatnya? Apakah kau tidak malu satu sekolah dengan pembantumu sendiri hah?” seru Youngmin tepat di muka Kwangmin.
“kenapa kau begini hah? Apa salahku?” Balas Kwangmin
keras. Youngmin hanya mendengus tersenyum evil pada kembarannya.
“asal kau tau. Aku sangat membenci yeoja itu, aku tidak
mau teman satu sekolah kita ini tau kalau aku dan Seora tinggal satu rumah.
Apalagi dengan predikat Seora sebagai PEMBANTU di rumah kita.” Suara Youngmin
makin meninggi dengan banyak penekanan pada saat dia mengucapkan ‘pembantu’.
“aku yang ingin berteman baik dengan Seora. Aku juga yang
ingin dekat dengannya. Apa hubungannya denganmu? Apa mereka semua akan tau
kalau kau tinggal satu atap dengan Seora?” Balas Kwangmin santai. Youngmin menggertakan ke dua ujung giginya,
menandakan dia benar-benar marah.
“apakah kau benar-benar bodoh Jo Kwangmin? Kita itu
kembar, kita tinggal satu rumah. Dan jika teman satu sekolah ini tau kau satu
rumah dengan Seora, itu berarti mereka juga tau kalau aku tinggal satu rumah
juga dengannya.” Youngmin makin menggila (?) emosinya tidak bisa di tahan lagi.
Dia sangat heran pada kembarannya. Kenapa dia tidak bisa berfikir jauh.
Youngmin tidak ingin menambah emosinya (?) lagi, dia juga tidak ingin melakukan
hal yang tidak-tidak pada Kwangmin. Akhirnya dia memilih untuk meninggalkan
Kwangmin yang masih bersender pada tembok toilet. Dia menuju washtafel membasuh
ke dua tangannya.
“kajja... ahjussi sudah menunggu kita dari tadi.” Ucap
Youngmin saat dia sudah selesai membasuh tangannya dan berjalan menggandeng
tangan Kwangmin.
“kau yang terlalu lama, kenapa kau harus memarahiku
dulu?” Kwangmin melepas gandengan tangannya dengan Youngmin dan berjalan cepat
mendahului Youngmin. Youngmin berlari menuju Kwangmin yang jauh di depannya.
Setelah dekat, Youngmin kembali menarik tangan Kwangmin, Kwangmin pun berhenti
dan menatap Youngmin dengan tatapan –ada apa lagi?-
“aku peringatkan kau sekali lagi, berpura-puralah tidak
mengenal Seora saat kau di sekolah.” Ucap Youngmin singkat dan langsung masuk
menuju mobil yang telah menunggu mereka sedari tadi.
“Youngmin sudah gila.” Lirih Kwangmin, dia pun mengikuti
Youngmin masuk ke dalam mobil.
***
Kwangmin P.O.V.
Setelah berganti seragam sekolah dan makan siang, aku
menghampiri Seora yang sedang mengelap piring. Aku ingin bertanya banyak
padanya.
“Seora, sedang sibuk ya?” tanyaku basa-basi. Di hanya
melihatku, tersenyum sekilas lalu melanjutkan pekerjaanya.
“bagaimana sekolahmu? Apakah kau nyaman?” tanyaku pada
akhirnya.
“ne tuan, saya senang dengan sekolah baru itu. Sangat
mewah dan luas. Saya juga sudah mendapat teman yang baik tuan.” Jawabnya sopan,
namun tetap terlihat menarik dia sepertinya benar-benar suka dengan sekolah
barunya yang juga sekolahku.
“ohh iya, aku melihatmu dengan dua namja dan satu yeoja
di sekolah tadi. Siapa mereka?” aku sangat penasaran dengan siapa mereka, yang
mampu mejadi teman pertama Seora.
“yeoja itu adalah Riyoung, dia teman satu kelasku, dan
dua namjanya adalah Minwoo dan Jeongmin. Mereka adalah teman dari Riyoung.
Apakan tuan tidak mengenalnya?” dia mengalihkan pandangannya dari piring-piring
yang dia bersihkan, menatap ke arahku. Aku dapat melihat jelas mata sipitnya
yang bening. ‘sangat indah.’ Pikirku.
“aku...aku... tidak terlalu mengenal mereka, karena aku
jarang keluar kelas.” Balasku gugup. Jujur aku malu jika di katakan tidak
mengenal teman satu sekolah. Apalagi dia satu angkatan denganku.
“apakah mereka baik padamu?” tambahku.
“ne, mereka sangat baik dan lucu. Tuan aku tidak
melihatmu di sekolah tadi? Apakah kau sedang sibuk?”
“Beruntungnya kau Seora. Ne, aku ada tugas di kelas jadi
aku tidak bisa keluar kelas untuk menemuimu.” Paparku sedih.
“tuan bolehkah saya bertanya sesuatu?” ucapan Seora
tiba-tiba menjadi serius, apakah dia akan bertanya hal yang penting padaku.
“apa yang kau ingin tanyakan padaku?” balasku tenang.
“tuan, apakah tuan Youngmin sudah mempunyai yeojachingu?”
pertanyaan yang jauh di luar dugaanku. Dari mana dia tau berita seperti ini di
hari pertamanya sekolah? Apakah Youngmin sangat populer di sekolah.
“dari mana kau tau Seora?” tanyaku penasaran.
“em~ aku melihatnya berciuman dengan seorang yeoja.” Dia
menunduk malu saat mengatakannya. Youngmin benar-benar bad boy, beraninya dia
berciuman di sekolah.
“ne, Youngmin memang sudah mempunyai yeojachingu, dia
adalah Kim Cheon Suk yeoja populer di sekolah kita, dia adalah sunbae kita.”
Jawabku santai. Seora hanya mengangguk pelan dengan mulut yang mengeluarka
sedikit suara ‘oh’. Namun aku juga masih penasarn kenapa dia menanyakan tentang
hal ini.
***
Youngmin P.O.V.
Hari ini aku memilih untuk berangkat sekolah menggunakan
sepeda motor seorang diri. Aku tidak mau menambah kecurigaan teman-teman
sekolahku jika aku berangkat bersama Seora dengan satu mobil. Biarkan Kwangmin
yang berangkat bersamanya.
Tak peduli dengan peringatan eommaku tadi malam, jika aku
harus lebih berhati-hati. Kupacu motor sport berwarna merahku kencang.
Aku sampai di parkiran sekolah, bersamaan dengan Kwangmin
dan Seora, sepertinya Seora sudah membaca kertas itu, dia pergi menjauhi
Kwangmin ketika mereka turun dari mobil ‘anak pintar.’ Lirihku. Tiba-tiba ada
yang mengapit erat lenganku. Kuarahkan pandanganku padanya. Ternyata Cheonsuk,
dia manis sekali hari ini.
“oppa, kenapa kau tidak di antarkan supirmu hari ini?”
walaupun dia satu tahun lebih tua dariku namun dia memaksaku untuk memanggilku
oppa. Aku juga tidak tau asalan
pastinya. Namun dia ingin terkesan lebih muda di hadapanku.
“ne, aku ingin membawa motor saat ini, aku juga bisa
mengantarmu sepulang sekolah chagi.” Aku mengerling nakal.
“huuh dasar.” Dia mencubit pelan lenganku, membuatku
sedikit merintih.
“Youngmin, siapa dia?” aku bingung harus menjawab apa.
Kenapa dia bertanya Seora padaku? Apakah Cheonsuk tau aku tinggal satu rumah
dengannya???
To be continue ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar